Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angsuspel Klaim Genjot Peremajan Truk di Priok & Tanjung Perak

Pengusaha angkutan khusus pelabuhan di DKI Jakarta dan Surabaya Jawa Timur terus menggenjot program peremajaan armada truk/trailer yang sudah berusia tua atau lebih dari 10 tahun guna mendukung program Pemerintahan dalam mengefisiensikan ongkos logistik.
Truk pengangkut barang di pelabuhan./Ilustrasi
Truk pengangkut barang di pelabuhan./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan khusus pelabuhan di DKI Jakarta dan Surabaya Jawa Timur terus menggenjot program peremajaan armada truk/trailer yang sudah berusia tua atau lebih dari 10 tahun guna mendukung program Pemerintahan dalam mengefisiensikan ongkos logistik.

Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Ansuspel) Organda DKI Jakarta Hally Hanafiah mengatakan sejak digulirkan program pemerintah terkait peremajaan angkutan barang dan peti kemas, Organda secara terus menerus menyosialisasikan kepada pengusaha truk di pelabuhan Priok untuk melakukan peremajaan armadanya.

"Ini guna mendorong biaya logistik yang efisien dan terukur sebab lebih dari 80% sebelumnya truk di Priok berusia di atas 10 tahun. Sekarang jumlahnya sudah berkurang dengan adanya peremajaan tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/1/2017).

Dia mengemukakan saat ini sekitar 14.000 truk berbagai jenis beroperasi melayani angkutan barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok.

Untuk lebih menggenjot kemauan pengusaha truk pengangkut barang dan peti kemas agar segera meremajakan armadanya, Hally mendesak adanya dukungan dari pemerintah terkait dengan harga truk dan spare part, bea masuk maupun tingkat suku bunga bank yang mendukung iklim usaha trucking.

"Perlu dukungan pemerintah agar program peremajaan truk/trailer bisa berjalan lebih cepat sesuai harapan. Kalau armadanya berusia tua bagaimana logistik bisa efisien," tuturnya.

Ketua Angsuspel Organda Tanjung Perak Surabaya Koddy Lamahayu mengatakan dalam dua tahun terakhir ini dari sekitar 9.000-an angkutan barang dan peti kemas di Jawa Timur, sekitar 70% dilakukan peremajaan.

"Sekarang ini hanya tinggal 30% armada angkutan barang di Surabaya yang berusia di atas 10 tahun.Adapun 70% sisanya sudah dilakukan peremajaan oleh pengusaha/operator truk di wilayah ini," ujarnya kepada di sela-sela mengikuti Rapat Pleno DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI).

Koddy yang juga Ketua DPW APBMI Jawa Timur itu mengungkapkan sinergi usaha bongkar muat dan trucking sangat penting untuk menekan biaya logistik dari dan ke pelabuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper