Bisnis.com, PADANG--DPD REI Sumatra Barat menargetkan membangun 5.000 unit rumah tahun depan untuk memenuhi kebutuhan rumah di daerah tersebut.
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumbar Hendra Gunawan mengatakan tahun depan ditargetkan pembangunan 5.000 unit rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Sekitar 80% dari 5.000 unit itu untuk kelas menengah ke bawah," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/12/2014).
Dia menyebutkan pembangunan rumah-rumah tersebut akan diprioritaskan untuk daerah di luar Kota Padang, seperti Kabupaten Dharmasraya, Solok, Pasaman Barat, dan Lima Puluh Kota.
Dipilihnya daerah luar Padang, menurutnya, karena mempertimbangkan harga tanah yang mahal, sehingga tidak memungkinan membangun rumah sederhana di daerah tersebut.
Secara keseluruhan dia mengatakan kebutuhan rumah di Sumbar masih mencapai 140.000 unit. Namun jumlah tersebut belum bisa terpenuhi karena persoalan lahan, dan rendahnya daya beli masyarakat akibat kebijakan uang muka yang tinggi.
Menurutnya, kebijakan loan to value (LTV) yang keluarkan Bank Indonesia tahun lalu dengan kewajiban DP 30% dari harga rumah, menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah turun drastis di Sumbar. Padahal masyarakat setempat masih membutuhkan rumah. Namun besarnya uang pangkal menyebabkan masyarakat tidak mampu membeli rumah.
Untuk bayar cicilan masyarakat umumnya mampu, yang memberatka itu adalah uang mukanya yang terlalu mahal, katanya Hendra.Dia mengharapkan regulator menurunkan tingkat kewajiban DP sehingga penjualan rumah kembali tumbuh, dan masyarakat berpenghasilan rendah tetap mampu membeli rumah.
Saat ini, katanya, REI Sumbar baru mampu membangun 2.000-3.000 unit rumah dalam setahun, masih jauh dari kebutuhan masyarakat.