Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Gula Mojo Akhirnya Ditutup

Pemerintah akan menutup Pabrik Gula Mojo yang telah berdiri sejak 1883 karena dinilai tidak lagi efisien apabila direvitalisasi.

Bisnis.com, SRAGEN--Pemerintah akan menutup Pabrik Gula Mojo yang telah berdiri sejak 1883 karena dinilai tidak lagi efisien apabila direvitalisasi.

Wakil Presiden ‎Jusuf Kalla menuturkan tidak ada cara lain untuk menghadapi kondisi pabri gula tua peninggalan Belanda itu. Cara satu-satunya adalah dengan mendirikan pabrik baru.

‎"Revitalisasi tidak ada guna. Seperti orang sakit, diperbaiki kaki kanan, kaki kiri sakit, tidak bisa jalan. Bikin super baru, efisiensi tinggi, digital," kata JK di Pabrik Gula Mojo, Jumat (5/12).

JK menyarankan agar areal PG Mojo dijadikan perumahan atau real estate lantaran lokasinya yang tidak jauh dari pusat kabupaten Sragen.

Dengan harga tanah di lokasi pabrik yang mencapai Rp4 juta/m2, Kalla memproyeksi PTPN IX akan mendapatkan modal Rp1 triliun untuk membangun PG baru.

‎Pemerintah, imbuhnya, akan membantu BUMN Perkebunan itu untuk memperoleh kredit perbankan sebagai modal tambahan membangun pabrik gula baru.

"‎Cari yang 10 Km dari sini, kapasitas 6.000 tcd bangun dalam 2 tahun," ujar JK di depan Direktur Utama dan jajaran direksi PTPN IX.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyarankan agar PG baru yang dibangun berkapasitas lebih besar, yakni 10.000 tcd. Mantan Menteri BUMN ini juga menyarankan agar pembangunan PG baru menggunakan konsultan profesional.

Direktur Utama PTPN IX Adi Prasongko menyetujui‎ usulan yang dikemukkan Wapres. Adi juga menyanggupi target untuk merealisasikan pabrik baru tersebut dalam dua tahun.

"Bisa pak. Kami tidak punya HGU untuk tanaman tebu, kalau untuk tapak pabrik ada," katanya sambil mengangguk ke arah JK.

‎Dalam paparan awal, Adi menuturkan kinerja PG Mojo kurang menggembirakan. Realisasi giling tebu turun dari 363.277 ton pada tahun lalu menjadi 284.446 ton pada 2014. ‎Kapasitas inklusif pabrik hanya naik tipis menjadi 2.046 tons cane per day (tcd),dan rendemen 6,15%.

Secara keuangan, neraca PG Mojo pada tahun ini mencatat rugi Rp8,99 miliar. Anjlok dari laba Rp9,23 miliar pada 2013 dan Rp23,42 miliar pada 2012.

"Kondisi riil di lapangan, kami puya 3 boiler buatan tahun 1978 dan 1986. Efiisiensi sudah 80% saja, sering rusak. Pada 2014-286 jam berhenti," papar Adi.

Untuk mendongkrak kinerja pabrik, Direksi sempat menyodorkan rencana peningkatan kapasitas pabrik 2015-2016 dengan total kebutuhan investasi sebesar Rp173 miliar.

Namun, Dirut PTPN IX ini mengaku mengalami kesulitan sumber pendanaan untuk melaksanakan revitalisasi tersebut. Pasalnya, pabrik masih menanggung kewajiban kredit Rp900 miliar dengan bunga Rp80 miliar. Utang tersebut mendekati aset PG yang ditaksir Rp1,1 triliun sebelum direvaluasi.

"Kami agak kesulitan akses bank, jadi belum ada bayangan sumber keuangan untuk rencana revitalisasi ini," kata Adi.

‎Namun, rencana revitalisasi tersebut ditanggapi dingin oleh JK. Wapres dengan tegas memilih langkah untuk membangun pabrik baru pengganti PG Mojo yang dinilai sudah tidak efisien.

"Rehabilitasi memang kadang tidak menyelesaikan masalah, perlu pabrik baru di area baru untuk dibuat klaster PG,"‎‎ imbuh Adi.

‎PG baru di Sragen hanyalah satu dari rencana pembangunan 10 pabrik gula anyar yang ditargetkan JK dalam kunjungannya keliling Jawa sejak Kamis (4/12) hingga Sabtu (6/12).

Sebanyak 10 PG baru diharapkan mampu mendongkak produksi gula nasional hingga mencapai swasembada pada 2018-2019. Untuk swasembada, Indonesia harus mampu memproduksi sekitar 2,8 juta ton gula konsumsi dan 3 juta ton gula industri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper