Bisnis.com, SURABAYA—Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mendorong industri gula diversifikasi produk sehingga bisa menghasilkan produk nongula seperti bioetanol.
Rini mengatakan petani akan bisa mendapatkan nilai tambah bilamana pabrik gula bisa menghasilkan produk turunan tebu.
"Selain bioetanol, ada listrik, pupuk cair dan masih banyak lagi," kata Rini di sela-sela kunjungan ke PG Gempolkrep di Mojokerto seperti dirilis siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (2/12/2014).
Rini menuturkan petani selama ini hanya mendapatkan penghasilan dari bagi hasil gula dan penjualan tetes tebu saja. Namun, bila pabrik terintegrasi dengan produksi produk turunan tebu nongula bisa diwujudkan maka petani akan mendapat tambahan pendapatan.
Dalam kunjungan ke PG Gempolkrep, Rini sempat melihat pabrik bioetaol yang dikelola PT Energi Agro Nusantara, anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.
“Pabrik Gula Gempolkrep bisa dijadikan contoh karena sudah terintegrasi dengan pabrik bioetanol. Ini bagian dari diversifikasi bisnis,” ujarnya.
Menurutnya, selain diversifikasi produk turunan tebu, pabrik gula juga dituntut revitalisasi. Terlebih mayoritas pabrik gula sudah berumur ratusan tahun.
Direktur Utama PTPN X Subiyono mengatakan jajarannya merevitalisasi pabrik gula sejak 2008 dengan total investasi hingga tahun ini Rp2,7 trilliun. “Kami menyadari teknologi bertekanan rendah membuat tidak efisien. Sehingga, kami revitalisasi ke teknologi bertekanan tinggi,” ungkapnya.
Dengan revitalisasi tersebut, selain lebih efisien, PTPN X juga mempunyai potensi untuk mengembangkan diversifikasi bisnis, seperti bietanol dan pemanfaatan panas ketel untuk memproduksi listrik.