Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina EP Asset 2 tengah mengejar selisih 5% dari target yang tercantum dalam rencana kerja dan anggaran (work program and budgeting/WP&B) 2014 karena hingga penghujung 2014 produksi migas perusahaan sedikit turun.
Government and Public Relation Assistant Manager Pertamina EP Asset 2 Median Echman mengatakan pihaknya kini terus berusaha keras menggali potensi migas baru dari sumur-sumur potensial, khususnya di Area Prabumulih Field.
“Kami tengah melakukan pemboran sumur cluster di PMB P-16, yang merupakan sumur ke-31 yang di bor di pengujung 2014,” katanya, seperti dikutip dari situs resmi Pertamina EP, Selasa (2/12/2014).
Menurutnya, pemboran PMB P-16 merupakan agenda terakhir penajakan yang dilakukan perusahaan pada 2014. Dia berharap agar pemboran sumur cluster di struktur PMB Barat membuahkan hasil positif guna menunjang peningkatan produksi migas di Asset 2.
Sumur PMB P-16, jelasnya, ditajak hingga kedalaman akhir 2.700 meter menggunakan rig I-E 900 milik PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Penajakan sumur, lanjutnya, saat ini masih terus berlangsung yang diharapkan menghasilkan minyak dan gas yang merupakan salah satu sumur primadona di Prabumulih Field.
Dia mengungkapkan sumur ini pertama kali ditajak pada 1952 dinamai PMB P-12 pada kedalaman akhir 1.800 meter. Selanjutnya pada 2005 di lokasi yang sama kembali ditajak PMB P-15 di kedalaman 2.650 meter. Berdasarkan kajian bawah tanah, sumur cluster PB P-16/31 ini pada kedalaman yang ditargetkan bisa menghasilkan migas yang cukup potensial melalui struktur TAF.