Bisnis.com, DENPASAR--PT Pertamina Marketing Operation Region V Bali Nusra menggandeng swasta untuk meningkatkan jumlah peserta program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.
Marketing Branch Manager PT Pertamina Bali dan Nusa Tenggara Iwan Yudha Wibawa mengatakan pihaknya menyasar perusahaan biro perjalanan serta angkutan taksi. "Kami mulai dari swasta dulu, karena jumlah angkutan agen perjalanan dan taksi di sini sangat banyak, harapannya sedikit demi sedikit mau konversi," ujarnya di Denpasar, Jumat (28/11/2014).
Menurutnya, Pertamina Bali-Nusra sudah mengundang dan mempresentasikan program konversi ini secara langsung ke beberapa perusahaan. Beberapa diantaranya sudah menyatakan ketertarikannya berpindah menggunakan vigas atau liquid gas for vehicle (LGV).
Dia mengungkapkan bahwa penggunaan vigas dapat mengirit pengeluaran perusahaan. Pasalnya, disparitas harga vigas dengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat ini sudah jauh, yaitu Rp5.100 dengan Rp8.500 atau selisih Rp3.400 per liter.
Untuk mendukung rencana tersebut Pertamina Bali Nusra saat ini sudah menyiapkan tiga SPBG vigas yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, dan Nusa Dua Badung. Adapun stok vigas yang disiapkan oleh Pertamina Bali Nusra hingga 12 ton.
Saat ini pengguna vigas di Bali masih sangat minim, sebanyak 40 kiloliter per hari. Pengguna terbanyak di Bali adalah kendaraan milik pemerintah.
Sementara itu, Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Direktur Pertamina Muhamad Husen mengatakan Pertamina berencana akan menambah 150 unit SPBG pada tahun depan.
Menurutnya, penggunaan vigas dapat membuat kualitas kendaraan lebih baik dibandingkan dengan BBM subsidi.
Dia memperkirakan ke depannya jumlah kendaraan yang beralih menggunakan gas akan lebih banyak ketika infrastruktur sudah siap.
" Indonesia ke depannya akan menjadi national gas company, tidak lagi national oil company,"jelasnya di Denpasar.