Bisnis.com, JAKARTA - Dirut baru PT Pertamina Dwi Soetjipto menyiapkan strategi khusus untuk membenahi BUMN pengelola migas Indonesia itu. Ia siap menjadikan Pertamina sebagai ujung tombak program pemerintah menuju Indonesia berdaulat di bidang energi.
"Saya mendapat tugas baru di Pertamina. Ini amanah yang berat yang harus saya penuhi sesuai amanah Presiden Joko Widodo agar secepatnya masyarakat berdaulat energi," kata Dwi Sutjipto dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Dwi, visi pertama adalah dalam jangka pendek, Pertamina harus melakukan efisiensi dan meningkatkan produksivitas di seluruh proses bisnis dari hulu hingga hilir. "Ke depan kinerja Pertamina bisa meningkat lebih baik lagi," ujar Dwi.
Pria kelahiran Surabaya, 10 November 1955 itu menyadari bahwa Pertamina merupakan pihak yang bertanggungjawab soal BBM bersubsidi agar benar-benar tepat sasaran.
"Kami akan menerapkan cara-cara khusus baik pendekatan sistem maupun teknologi, agar kita bisa mencegah kebocoran yang terjadi," tegasnya.
Namun terpilihnya Dwi Soetjipto sebagai Dirut PT Pertamina sempat diragukan bakal mampu mengatasi mafia migas. Menurut pengamat Anggaran Politik Uchok Sky Khadafi, Dwi Soetjipto tidak memiliki latar belakang migas, sehingga kemampuan mengatasi mafia di sektor itu diragukan.
Sebelumnya, menteri BUMN Rini Soemarno memilih Dirut Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjadi Dirut PT Pertamina (Persero) menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri sebelum pilpres 2014.
"Dwi Soetjitpto mulai tanggal 28 November 2014 diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina periode 2014-2019," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di kantornya, Jakarta, Jumat (28/11/2014).