Bisnis.com, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan pengusaha ritel tentu ingin tetap menjaga harga barang jangan sampai melonjak tinggi, karena akan berpengaruh pada pendapatan usaha.
“Setelah pengumuman kenaikan BBM kemarin, belum berdampak pada kenaikan harga jual barang ritel tapi yang paling terlihat adalah penurunan kunjungan yang otomatis menurunkan penjualan, sepertinya masyarakat shock dengan kondisi ini,” katanya kepada Bisnis.com Minggu (23/11/2014).
Menurutnya, sebagai salah satu komponen biaya operasional ritel, harga BBM akan mulai berdampak dalam menaikkan harga barang setelah satu sampai dua bulan. Besar kenaikan harga jual ini diprediksi mencapai 10% - 15%.
Selain itu, ada pengaruh kenaikan harga jual ritel dari faktor eksternal yaitu harga jual barang di pasar tradisional. Untuk menekan kenaikan ini, pihaknya berharap pemerintah melakukan pengawasan ketat dan bersiap dengan operasi pasar bila harga barang mulai tidak terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel