Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Perjalanan Dinas Dialihkan ke Bendungan dan Irigasi

Pemerintah memutuskan merealokasi dana Rp16 triliun dari pemangkasan belanja perjalanan dinas APBN 2015 untuk belanja infrastruktur sumber daya air.

Bisnis.com, BOGOR--Pemerintah memutuskan merealokasi dana Rp16 triliun dari pemangkasan belanja perjalanan dinas APBN 2015 untuk belanja infrastruktur sumber daya air.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago mengatakan seluruh dana hasil pemangkasan belanja perjalanan dinas akan digunakan untuk menambah anggaran belanja infrastruktur prioritas.

Prioritas yang dia maksud adalah pembangunan infrastruktur pendukung peningkatan produksi pangan seperti pembangunan bendungan dan jaringan irigasi.

"Semuanya untuk mendukung yg diprioritaskan itu, prioritasnya itu infrastruktur, infrastruktur juga ada prioritasnya, yang diperuntukan untuk peningkatan produksi pangan," kata Adrinof di Istana Bogor, Senin (24/11/2014).

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tambahan Rp16 triliun akan dianggarkan sebagai bagian dari dana realokasi subsidi BBM dalam APBN-P 2015.

Dana tersebut, tambahnya, akan digolongkan sebagai belanja infrastruktur pemerintah pusat dan tidak akan dimasukan sebagai belanja transfer daerah ke pemerintah provinsi. "Enggak [sebagai dana transfer daerah]. Itu di belanja infrastruktur," kata Menkeu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan ada tambahan anggaran belanja Rp16 triliun dari hasil pemotongan belanja perjalanan dinas yang dialokasikan dalam APBN 2015.

Jokowi memutuskan memangkas anggaran belanja rapat dan perjalanan dinas pemerintah yang sebesar Rp41 triliun dalam APBN 2015 menjadi Rp25 triliun dalam APBN-P 2015.

"Saya perintahkan untuk potong Rp25 triliun. Setop. Cukup Rp25 triliun. Sisanya, Rp16 triliun dibicarakan dengan gubernur untuk apa-apa saja," kata Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper