Bisnis.com, JAKARTA--Wacana penaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah dipandang melahirkan dualisme komando pemerintah antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hal itu terlihat dari pernyataan Wapres JK terkait kebijakan tersebut lebih mendominasi dibandingkan Presiden Jokowi. JK mengatakan harga BBM bersubsidi akan dinaikkan setelah presiden kembali dari lawatannya ke luar negeri Senin 17 November 2014.
"Saya menangkap hiruk pikuk polemik kenaikan BBM ada benih dualisme komando di pemerintah antara Presiden dan Wakil Presiden," kata pengamat migas Hendrajit saat diskusi tentang "Bola Panas BBM" di Warung Daun Cikini Jakarta, Sabtu (15/11/2014).
Jokowi-JK pada saat kampanye gembar gembor menyampaikan bahwa pemerintahan dijalankan dengan semangat trisakti yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. Tetapi dalam soal migas, Hendrajit menilai tidak ada rasa Trisakti di dalamnya.
"Skema ekonomi Trisakti berdikari dalam ekonomi tidak tergambar sama sekali," ujarnya.
Hal yang digarisbawahi oleh Hendrajit, tidak adanya tumpuan Trisakti dalam kebijakan bidang migas terkait adanya JK connection dalam struktur pemerintahan. Ia tidak menyebutkan lebih detil mengenai jaringan wapres yang sedikit banyak memiliki kepentingan tersebut.
"JK connection bukan sekedar orang-orangnya JK, JK connection tidak mesti dari partai terkait," jelasnya.