Bisnis.com, BOGOR - Institut Pertanian Bogor melalui Direktorat Kajian Strategis Kebijakan Pertanian (KSKP) membantu pemasaran panenan pepaya calina dan jambu merah petani di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kasubdit Kajian dan Program Aksi Direktorat KSKP IPB Handian Purwawangsa mengatakan kerja sama tersebut berawal dari program pemanfaatan lahan tidur yang dilakukan oleh KSKP dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Kami melihat di wilayah tersebut lahan pertaniannya terbengkalai, karena masyarakatnya tidak memiliki akses pemasaran untuk menyalurkan hasil produksi sehingga mereka menjadi latah menanam atau bertani yang lagi tren," kata Handian, Jumat (14/11/2014).
Handian mengatakan pemasaran dalam pertanian memainkan peran ganda, yakni sebagai sumber terbentuknya harga produk pertanian yang mempertemukan kepentingan produsen dengan konsumen.
Peran lainnya yakni menjadi media perpindahan fisik dari titik produksi petani atau produsen ke tempat pembeli. Namun, untuk dapat memainkan peran tersebut petani sering menghadapi kendala.
"Beberapa kendala tersebut di antaranya kurangnya informasi pasar, kurang memadainya pasar, panjangnya saluran pemasaran, rendahnya kemampuan tawar-menawar, fluktuasi harga, kurangnya informasi pasar, rendahnya kualitas produksi, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia," ujar Handian.
Maka, berkaitan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, diperlukan kegiatan panen raya dan fasilitas pemasaran produk jambu dan pepaya calina IPB dalam rangka peningkatan akses pasar bagi petani.
Handian mengatakan ada dua lokasi yang menjadi sasaran IPB dalam membantu pemasaran yakni petani pepaya calina dan jambu merah di Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan serta program sewa lahan dengan introduksi teknologi tanaman timum di Desa/Kecamatan Pamijahan.
Selama 2-3 bulan membantu petani mengelola tanamannya, hingga musim panen tiba, IPB memfasilitasi pemasaran produk pertanian melalui kegiatan Panen Raya dan Fasilitas Pemasaran Produk Jambu Merah dan Pepaya Calina.
"Tujuan dari kegiatan ini dalam rangka peningkatan akses pasar bagi petani. Tercipta komunikasi multistakeholder dalam peningkatan akses pasar bagi petani dan juga diseminasi dan advokasi gagasan IPB dalam peningkatan akses petani," katanya.
Panen Raya dan Fasilitas Pemasaran Produk Pepaya Calina dan Jambu Merah dihadiri oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc, Dekan Fakultas Pertanian IPB Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr, Wakil Bupati Bogor Nurhayanti, Wakil Ketua DPRD Ade Munawaroh, jajaran SKPD, jajaran camat dan kepala desa setempat serta petani dan masyarakat.
Para petani dan masyarakat sangat antusias untuk menyambut jajaran IPB dan Pemda Kabupaten Bogor. Acara dilanjutkan dengan diskusi singkat dan panen raya. Diskusi antara Pemda Kabupaten Bogor, IPB dan masyarakat dilanjutkan kembali setelah acara panen raya dan dibarengi dengan ngaliwet (menanak nasi) bersama.
"Ke depan diharapkan ada keberpihakan lebih dari Kabupaten Bogor dalam mendukung kebijakan maupun alokasi dana terkait dengan pengembangan pertanian. IPB sebagai institusi akademik akan mengupayakan partisipasi dalam pembangunan pertanian Bogor baik melalui program-program aksi maupun penelitian dan pengabdian masyarakat," kata Handian.
Wakil Bupati Bogor Nurhayanti menyambut baik kegiatan pemanfaatan lahan tidur sebagi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan non produktif menjadi sumber daya alam yang potensial.
Ia mengharapkan melalui kegiatan pemanfaatan lahan tidur dapat meningkatkan kinerja dan mencegah bencana alam serta menjamin kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang sedang berjuang mendukung visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia.