Bisnis.com, BOJONEGORO - PT Bangkit Bangun Sarana (BBS), BUMD milik Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, akan memasarkan dan mengolah jambu merah di daerah setempat yang ditanam secara massal warga dengan jumlah 250.000 bibit pohon tahun ini.
"PT BBS akan membangun pabrik untuk mengolah jambu merah menjadi esktrak bekerja sama dengan sebuah perusahaan swasta," kata Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Bidang Perekonomian Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, Kamis (12/6/2014).
Dia menjelaskan jambu merah yang akan ditanam dengan jumlah 250.000 bibit di daerahnya itu kalau normal produksinya mencapai 18 ton per hari, sehingga tidak mungkin semuanya bisa dijual dalam keadaan segar.
"Jambu merah hanya dalam waktu 15 hari sudah rusak, sehingga tidak mungkin semua produksi bisa dijual dalam keadaan segar," jelasnya.
Sesuai perhitungan PT BBS, katanya, produksi jambu merah di daerah setempat, yang mampu terjual ke sejumlah pasar agroindustri di Indonesia hanya 50%, sehingga lainnya harus diolah menjadi ekstrak.
"Pangsa pasar ekstrak jambu merah yaitu perusahaan minuman di Indonesia, yang selama ini mengandalkan ekstrak jambu merah dari Afrika," paparnya.
Selain itu, katanya, produksi jambu merah di daerah setempat juga akan dipasarkan ke sejumlah pasar modern dengan melibatkan berbagai pihak.
Yang jelas, menurut dia, konsep pengolahan dan pemasaran jambu merah yang akan dilakukan PT BBS tersebut merupakan langkah antisipasi agar tidak terjadi over produksi jambu merah yang rencananya akan dikembangkan.