Bisnis.com, DENPASAR--Kementerian Ketenagakerjaan akan mengaudit Balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia guna mengetahui kondisinya sebelum kapasitas dan kapabilitasnya ditingkatkan.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengemukakan hasil dari audit yang meliputi sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM) maupun tata kelola itu akan dimanfaatkan untuk intervensi secara bertahap.
"Terus terang saja belum semua BLK perform dengan baik, karena masalah SDM dan kapasitas kelembagaan," ujarnya di Denpasar, Kamis (13/11/2014).
Selain untuk meningkatkan kapasitas, audit itu juga ditujukan sebagai reorientasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi badan yang dapat memberikan pelatihan kepada calon tenaga kerja Indonesia (TKI) sesuai bidang dan kewirausahaan.
Menurutnya, peran BLK mendesak ditingkatkan, karena fungsinya adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja. Mengawali langkah itu, Kemenaker bekerja sama dengan PT CTI Group Worldwide Services membentuk BLK Kemaritiman di Lombok.
BLK ini akan menyelenggarakan pelatihan bidang pariwisata khususnya tenaga kerja yang akan bekerja di kapal pesiar. Kerja sama ini memungkinkan semakin banyak tenaga professional asal Indonesia dapat bekerja di bidang kemaritiman.
"Kalau BLK letoi, tenaga kerja juga letoi, karena itu harus dibuat memadai," tuturnya.