Bisnis.com, JAKARTA—Yayasan Dharma Bhakti Astra menggelar pertemuan bisnis (business matching) antara usaha kecil menengah (UKM) mitra binaan dengan UKM manufaktur asal Fukuoka, Jepang. Pertemuan bisnis ini melibatkan 12 UKM asal Fukuoka, Jepang dan 103 UKM mitra binaan YDBA yang memproduksi komponen otomotif.
Sekretaris Pengurus YDBA Henry C. Widjaja mengatakan kegiatan business matching membuka kesempatan bagi UKM lokal untuk bekerja sama dengan UKM asal Fukuoka Jepang demi memperluas pasar. Selain itu, UKM manufaktur dalam negeri juga meningkatkan kompetisi teknis sehingga mampu bersaing di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan.
“Kami menargetkan terjadi 2—3 kesepakatan antara UKM Jepang dan Indonesia. Proses joint venture UKM memang tak mudah terjadi karena kedua pihak harus memperhatikan kekurangan, kelebihan, dan potensi bisnis,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Director General Department of Commerce and Industry Fukuoka Prefecture Government Immamura Shuji mengatakan industri otomotif dan manufaktur di Indonesia berkembang pesat. Beberapa UKM manufaktur Indonesia juga mampu menghasilkan produk berkualitas.
“Kami mencari UKM asal Indonesia untuk bermitra dengan UKM manufaktur asal Fukuoka selama 3 tahun. Meski belum tahu hasil pertemuan hari ini, kami berharap terjalin kerja sama di masa mendatang,” imbuhnya.
12 UKM asal Fukuoka, Jepang yang menghadiri business matching a.l. Otalite Co.Ltd., Tsukamoto Seiko Co.Ltd., Tobata Turret Co.Ltd., dan Meiho Co.Ltd. UKM tersebut memproduksi aneka produk di bidang manufaktur dan komponen otomotif, misalnya aluminium die cast, gear, resin molding, pipa radiator, dan metal plate.