Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan untuk melipatgandakan ekspor komoditas nonmigas ke Aljazair pada tahun depan menjadi US$460 juta dengan menggenjot ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan ekspor CPO yang saat ini nilainya masih relatif kecil padahal memiliki potensi yang besar dengan rata-rata pertumbuhan ekspor mencapai 21% dalam lima tahun terakhir.
Ekspor tahun depan ke Aljazair diharapkan dapat meningkat 2 kali lipat untuk mengurangi defisit yang mencapai US $132 juta pada tahun lalu, paparnya seusai melakukan pertemuan delegasi pengusaha Aljazair di Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Defisit tersebut, menurutnya terjadi karena tingginya impor migas, sehingga harus diimbangi dengan menggenjot ekspor produk-produk nonmigas yang prospektif dan dibutuhkan di negara Magribi tersebut.
Adapun, beberapa hal yang akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor CPO, di antaranya dengan menggencarkan promosi penggunaan CPO sebagai pengganti edible oil.
Selain itu, asosiasi terkait juga didorong untuk membuka cabang di kawasan Afrika Utara untuk memetakan pasar dan melihat peluang yang dapat diambil demi meningkatkan volume ekspor.
Kita harus giat promosi kalau CPO sudah ramah lingkungan dalam produksinya, dan masih menarik dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, paparnya.