Bisnis.com, KUALA PAMBUANG - Sebanyak 16 dari 31 perusahaan pemegang izin usaha pertambangan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, tercatat sebagai perusahaan yang belum mengantongi sertifikat clean and clear.
"Dari 31 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luasan kurang lebih 66.207,2 hektare, baru 15 perusahaan yang sudah clean and clear, 16 sisanya belum," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Seruyan Sarwadi di Kuala Pembuang, Selasa (11/11/2014).
Dia menjelaskan dari 31 perusahaan tambang tersebut, ada 19 perusahaan yang masih dalam tahap eksplorasi, sedangkan yang sudah dalam tahap operasi produksi berjumlah 12 perusahaan.
"Sementara itu perusahaan yang saat ini sudah operasional hanya ada satu, yakni PT Graha Surya Tambang yang bergerak di bidang tambang galian bijih besi, lokasinya ada di Desa Bukit Buluh Kecamatan Seruyan Tengah," katanya.
Kemudian, ia merincikan paling tidak terdapat 8 jenis komoditas tambang di Bumi Gawi Hatantiring dengan luasan yang berbeda-beda, ada tambang emas dengan luas 18.439 hektare, biji besi 19.441 hektare, batu bara 882 hektare, bauksit 916 hektare, galena 9.383 hektare, zircon 3.763 hektare, pasir 13.338 hektare, dan laterit 111.2 hektare.
IUP dan komoditas tambang yang terdapat di setiap kecamatan itu berbeda-beda jenisnya, seperti di Kecamatan Seruyan Hulu terdapat tambang emas, dan Seruyan Tengah terdapat tambang emas, galena dan bijih besi, lalu di Danau Seluluk ada batu bara, dan di Danau Sembuluh terdapat zircon, bauksit laterit dan pasir.
"Sedangkan jenis tambang di kecamatan Seruyan Hilir Timur adalah tambang pasir laut, dan Seruyan Hilir yaitu pasir," katanya.
Ia menambahkan dengan melimpahnya kekayaan alam di Seruyan khususnya disektor pertambangan, diharapkan dapat membantu mensejahterakan masyarakat.
"Distamben juga akan berusaha untuk terus memantau dan mengawasi jalannya perusahaan pertambangan yang sudah maupun yang belum beroperasi, jangan sampai kekayaan alam kita ini hanya dimanfaatkan segelintir orang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
