Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT APEC 2014: Nilai Perdagangan RI & Vietnam Diaterget US$10 Miliar

Pemerintah Republik Indonesia dan Vietnam berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama perdagangan hingga mencapai target US$10 miliar hingga 2018 mendatang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia dan Vietnam berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama perdagangan hingga mencapai target US$10 miliar hingga 2018 mendatang.

Komitmen tersebut merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Vietnam, Truong Tan Seng di sela-sela pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, Senin (10/11/2014).

“Pemerintah Indonesia dan Vietnam akan lebih mengintensifkan kerja sama di bidang ekonomi seiring dengan terus menguatnya tingkat pertumbuhan ekonomi kedua negara,” ungkap statement kedua negara seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Adapun, pada 2013 lalu nilai perdagangan dua arah Indonesia dan Vietnam mencapai US$5,12 miliar. Nilai ini diyakini akan mengalami peningkatan signifikan seiring upaya keras kedua negara untuk menggenjot pertumbuhan.

Beberapa waktu lalu, laporan Doing Business: Going Beyond Efficiency yang dipublikasikan Bank Dunia menunjukkan peringkat Vietnam terus mengalami kenaikan seiring upaya keras negara tersebut dalam mempermudah aktivitas bisnis dalam negeri.

World Bank mencatat peringkat Viet Nam naik signifikan yaitu 21 tingkat menjadi 78 dari 189 negara yang dipantau WB. Adapun, Indonesia yang berada di peringkat 114 dari sebelumnya 120 harus banyak belajar dari negara-negara kawasan yang mulai mereformasi proses doing business.

Lembaga peringkat kredit multinasional berbasis di New York, Fitch Ratings juga baru saja menaikkan level kredit Vietnam tiga tingkat, dilatarbelakangi oleh stabilitas makroekonomi negara itu yang kian membaik.

Sebelumnya, Standard & Poor’s dan Mooy’s Investors Service juga menaikkan peringkat utang Viet Nam. Rentetan perkembangan rekan Indonesia di Asia Tenggara tersebut diharapkan dapat menjadi peluang bagi RI untuk memperkokoh kerjasama.

Sementara itu, Jokowi dan Tan Seng juga membahas mengenai beberapa sektor yang berpotensi untuk menjadi sektor kerjasama, seperti maritim dan pertanian. Keduanya juga membahas persoalan Laut China Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper