Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM Naik, Ongkos Logistik Terkerek

Kementerian Perindustrian memproyeksikan penaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mengdongkrak besaran biaya produksi lantaran ongkos logistik terkerek.
Biaya produksi tekstil bakal terkerek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)/Bisnis
Biaya produksi tekstil bakal terkerek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memproyeksikan penaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mengdongkrak besaran biaya produksi lantaran ongkos logistik terkerek.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku tak bisa memastikan besaran biaya logistik di dalam struktur ongkos produksi. Tapi secara keseluruhan kenaikan biaya logistik mendongkrak biaya produksi sekitar 4%.

“Mungkin yang akan terganggu adalah biaya logistiknya. Tapi BBM [yang digunakan untuk produksi] tidak terpengaruh karena umumnya industri menggunakan BBM industri,” tuturnya, di Jakarta, Senin (10/11/2014).

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan efek penaikan harga BBM bersubsidi paling terasa bagi pelaku industri skala besar, seperti produsen semen, besi dan baja, serta otomotif.

“[Penaikan harga BBM] rasanya tidak besar pengaruhnya karena beban terbesar adalah tarif listrik. Porsi biaya logistik itu topik yang lain lagi,” kata dia. Gejolak ongkos logistik akibat penaikan harga bensin bersubsidi lebih terkait kepada Kementerian Perhubungan  

Bahan bakar dalam proses produksi, lazimnya pelaku industri secara otomatis akan mencari alternatif lain yang lebih murah seperti gas.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Irvan Kamal Hakim mengatakan sebetulnya penaikan harga premium dan solar tidak hanya mendongkrak biaya logistik melainkan pula ongkos perawatan armada angkutan yang dipakai untuk distribusi barang.

“Efeknya [terhadap biaya logistik] ini masih kami hitung. Kalau BBM untuk produksi ada [alternatif lain] gas alam atau batu bara,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper