Bisnis.com, JAKARTA--Proyek Jembatan Selat Sunda terancam batal direalisasikan karena dinilai bertolak belakang dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo yang lebih mengedepankan konsep kemaritiman.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) Agung R. Prabowo menyayangkan adanya rencana pembatalan proyek tersebut. Sebab, dia menilai proyek JSS ini masih sangat layak untuk dilanjutkan pembangunannya.
"Sayang sekali kalau dibatalkan, karena proyek ini sebelumnya sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Agung di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Meski demikian, dia menyatakan selaku pemrakarsa mega proyek JSS, PT GBLS akan tunduk dan loyal terhadap apapun keputusan yang legal dan sah dari Pemerintah.
"Kami siap melakukan penyesuaian, tetapi sampai dengan saat ini kami masih menunggu adanya keputusan resmi dari pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu terbitnya keputusan resmi dari pemerintah terkait pembatalan proyek JSS.
Namun, dia menyatakan sebelum adanya keputusan resmi dari pemerintah, PT GBLS masih berkomitmen untuk melaksanakan program pembangunan JSS sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.86/2011 yang berisi tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) atau JSS.
Sebelumnya, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menyatakan bahwa proyek JSS tidak termasuk ke dalam prioritas kerja pemerintahan Jokowi-JK di bidang infrastruktur.
Selain itu, proyek ini juga terancam batal pelaksanaannya karena dinilai bertentangan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo yang mengedepankan konsep kemaritiman.
Besarnya biaya anggaran untuk pembangunan juga dinilai menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk membatalkan pembangunan jembatan sepanjang 29 kilometer yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra ini.