Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk. anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk berhasil mengantongi Rp805,14 miliar pada kuartal III/2014dari penjualan tanah industri dan komersial. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 50,13% dari total penjualan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar Rp536,29 miliar.
Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh mengatakan penjulan tanah industri dan komersial yang sedang digenjot adalah pengembangan kawasan Orange County seluas 322 Ha dengan beberapa fase tahapan.
"Ke depan kawasan ini yang menjadi penggerak pertumbuhan serta pusat bisnis di Wilayah Koridor Timur serta mengakomodasi kebutuhan hunian dan lifestyle," katanya, Senin (3/11/2014).
Sebelumnya, Chief Marketing Officer Lippo Cikarang Stanley Ang mengatakan pembangunan Orange County sudah memasuki tahap 1A yang akan mulai dibangun pada November ini.
Fase 1A dibangun di lahan seluas 13,5 hektar dengan nilai investasi Rp150 triliun. Kami menargetkan pembangunan fase ini akan selesai dalam kurun waktu 10 tahun, katanya saat ditemui Bisnis di Cikarang beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan fase 1A berisi area komersial Max Box yang telah selesai dibangun dan sisanya adalah dua belas menara residensial, rumah sakit Siloam, sekolah nasional/internasional, sekolah Jepang, universitas dan satu menara Iconic.
Kami akan lakukan pemancangan tiang perdana dua menara apartemen berjumlah 780 unit pada November, ujarnya.
Kedua menara tersebut, lanjutnya, menelan dana Rp1,5 triliun dengan nilai jual mulai dari Rp700 juta per unit untuk pembeli lokal, sedangkan ekspatriat dipatok harga sewa US$1.500-US$1.800 per bulan," jelasnya.
Stanley menambahkan, hingga kini komposisi penyewa sudah mulai menukik, terlebih ekspatriat dari Jepang. Dua apartemen tersebut ditargetkan untuk pekerja asal luar negeri.
Sementara itu, untuk menggebrak penjualan di koridor timur, perusahaan tidak menuda pembangunan Menara Iconic. Menara yang digadang-gadang akan menjadi menara tertinggi di Cikarang tersebut akan menjadi proyek fase 1A selanjutnya.
Menara Iconic dibangun pada Januari tahun depan. Menara tersebut menjulang hingga lantai 61 dengan komposisi dari lantai bawah yaitu mal, perkantoran, apartemen dan hotel.
"Lantai dasar akan dikembangkan mall seluas 20.000 m2. Selanjutnya akan dibangun ruang kantor yang menempati 10 lantai dengan total 16.000 unit," katanya.
Tahapan selanjutnya di Menara Iconic, jelas Stanley, pihaknya membangun apartemen dengan total 700 unit yang menempati 38 lantai.
Sementara tahap terakhir di puncak menara akan dibangun hotel bintang 5 setinggi 8 lantai berjumlah 200 unit kamar.
"Pembangunan dua menara apartemen dan menara Iconic akan rampung dalam kurun waktu 3,5 tahun.
Tak pelak, dengan penggenjotan pembangunan dan prapenjualan, hingga kuartal III/2014 perusahaan membukukan kenaikan laba bersih periode berjalan (yoy) per 30 September 2014 sebesar Rp680,21 miliar atau meningkat 60,99 % dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp422,52miliar.
Meow Chong Loh kembali mengatakan mengatakan kenaikan ini digerakkan oleh tumbuhnya pendapatan usaha mencapai Rp1,32 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp858,42 miliar. Artinya, perusahaan mampu membukukan pendapatan usaha naik 53,81%.
Sementara itu, beban pokok penjualan sebesar Rp495,88 miliar naik sebesar Rp46,03% dari Rp339,58 miliar untuk periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk laba per saham perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp977,31 per saham dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp607,07 per saham.