Bisnis.com, JAKARTA -- Jika tak ada perubahan, Hari Pahlawan 10 November akan diwarnai aksi unjuk rasa buruh.
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea mengagendakan aksi mogok nasional bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2014.
"Memperhatikan sikap pemerintah yang belum merespons secara konkret permintaan tuntutan pekerja atau buruh Indonesia," kata Andi di Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Andi menyatakan buruh memiliki kepentingan meningkatkan kesejahteraan terhadap kandidat susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Menurut Andi, tuntutan yang akan disampaikan pada aksi massal itu yakni kenaikan upah minimum sebesar 35%, menghapuskan status pekerja alih daya (outsourcing).
Selanjutnya, revisi Kriteria Hidup Layak (KHL) dari 64 menjadi 84 item, jaminan kesehatan buruh dan jaminan pensiunan buruh.
Andi meminta pemerintahan Jokowi-JK segera merealisasikan tuntutan buruh di Indonesia tersebut dalam jangka waktu tiga hari ke depan.
"Jika pemerintah tidak merespons dalam jangka waktu tiga hari maka kami instruksikan kepada jutaan buruh di Indonesia menggelar aksi mogok nasional," tegas Andi.