Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petro Jordan Siap Suplai Bahan Baku Pupuk

PT Petro Jordan Abadi (PJA), perusahaan joint venture PT Petrokimia Gresik (PKG) dan Jordan Phosphate Mines Co, Plc asal Yordania siap menyuplai kebutuhan bahan baku utama pupuk nasional berupa asam fosfat.
PT Petro Jordan Abadi (PJA), perusahaan joint venture PT Petrokimia Gresik (PKG) dan Jordan Phosphate Mines Co, Plc asal Yordania siap menyuplai kebutuhan bahan baku utama pupuk nasional berupa asam fosfat./JIBI
PT Petro Jordan Abadi (PJA), perusahaan joint venture PT Petrokimia Gresik (PKG) dan Jordan Phosphate Mines Co, Plc asal Yordania siap menyuplai kebutuhan bahan baku utama pupuk nasional berupa asam fosfat./JIBI

Bisnis.com, GRESIK –  PT Petro Jordan Abadi (PJA), perusahaan joint venture PT Petrokimia Gresik (PKG) dan Jordan Phosphate Mines Co, Plc asal Yordania siap menyuplai kebutuhan bahan baku utama pupuk nasional berupa asam fosfat.

Pabrik PJA yang mulai beroperasi Oktober 2014 itu memproduksi 200.000 ton asam fosfat yang selama ini banyak diimpor.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan meski beroperasinya pabrik asam fosfat PJA tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan bahan baku pupuk nasional, tetapi setidaknya sudah sedikit menghemat devisa Negara.

“Nantinya seluruh perusahaan pupuk akan memiliki pabrik bahan baku sendiri agar tidak bergantung impor. Memang sekarang belum cukup tapi ke depan akan bisa terpenuhi, bahkan lebihnya bisa dibuat untuk produk turunan yang lebih bermanfaat,” jelasnya di sela-sela Peresmian pabrik asam fosfat Petro Jordan Abadi, di Gresik, Rabu (15/10/2014).

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif menjelaskan PJA dibangun untuk memperkuat pabrik-pabrik pupuk yang berbasis fosfat dan NPK.

Selain memproduksi asam fosfat, lanjutnya, pabrik tersebut juga akan memproduksi asam sulfat dengan kapasitas 600.000 ton/tahun, granulated gypsum berkapasitas 550.000 ton, dan purified gypsum berkapasitas 550.000 ton.

“Hasil samping purified gypsum maupun granulated gypsum itu untuk memenuhi bahan baku semen dalam negeri yang selama ini juga impor. Diperkirakan penghematan devisa selama tidak impor asam fosfat dan gypsum bisa mencapai US$75 juta/tahun,” paparnya.

Adapun kebutuhan asam fosfat untuk pupuk nasional tahun ini adalah 2,5 juta ton. Selama ini PKG sudah memproduksi sendiri asam fosfat dengan kapasitas 200.000 ton/tahun, dan PKG Revamping sebanyak 200.000 ton/tahun, serta penambahan produksi asam fosfat dari PJA 200.000 ton/tahun.

Dari total kebutuhan asam fosfat tersebut, Pupuk Indonesia ingin memenuhi kebutuhan asam fosfat untuk pupuk hingga 1 juta ton. Rencananya, PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang juga bakal mendirikan pabrik asam fosfat yang masing-masing berkapasitas 200.000 ton/tahun.

"Dalam beberapa tahun ke depan, kebutuhan asam fosfat ini semakin tinggi, diperkirakan bisa mencapai 6 juta ton/tahun,” imbuh Arifin.

Dalam joint venture tersebut, PKG dan Jordan Phosphate Mines masing-masing memiliki saham 50%. Proyek pabrik asam fosfat senilai US$188,6 juta itu didanai oleh PKG dan Jordan Phosphate Mines, dan pinjaman bank sebesar US$129 juta. Pabrik asam fosfat yang berdiri di atas lahan 18,3 hektare tersebut menyerap 1.538 karyawan lokal.

Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Supply Yordania Hatem Al Halawani mengatakan, joint venture tersebut merupakan investasi pertama Yordania di Indonesia. Beroperasinya PJA juga akan memberikan kepastian pasar ekspor batuan fosfat dalam jangka panjang.

“Selain itu, kerjasama seperti ini adalah untuk meningkatkan hubungan bilateral RI – Yordania,” ujarnya.

Hatem menambahkan dalam bidang manufaktur pupuk, Yordania ingin menjalin kemitraan jangka panjang dengan Indonesia, di antaranya dengan menyiapkan proyek kedua dan ketiga yang serupa yakni dengan Pupuk Kaltim dan Pusri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper