Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Rumput Laut & Perikanan Mendesak Dibangun di Kaltara

Industri hasil perikanan dan rumput laut perlu dibangun di Kalimantan Utara, seiring potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang ada di wilayah itu guna mendukung percepatan pembangunan ekonomi di daerah otonomi baru tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, TARAKAN - Industri hasil perikanan dan rumput laut perlu dibangun di Kalimantan Utara, seiring potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang ada di wilayah itu guna mendukung percepatan pembangunan ekonomi di daerah otonomi baru tersebut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II (Kalimantan) Mokhammad Dadi Aryadi mengatakan Kalimantan Utara dengan luas wilayah perairan 33.529 km2 memiliki potensi yang besar di bidang kelautan dan perikanan.

Potensi tersebut harus dapat dioptimalkan dengan baik sehingga bernilai ekonomis untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah, demi kesejahteraan rakyat.

"Semua pemangku kepentingan di Kalimantan Utara bahkan pemerintah pusat, perlu duduk bersama untuk menyusun grand design pengembangan sektor ini. Bukan tidak mungkin provinsi ini dapat menjadi pionir dalam pemanfaatan potensi kelautan," katanya dalam pembukaan seminar dan lokakarya bertema 'Mendorong pengembangan industri hasil perikanan dan rumput laut dalam rangka mendukung percepatan pembangunan ekonomi Kalimantan Utara', di Gedung Rektorat Universitas Borneo Tarakan, Kamis (9/10/2014).

Untuk saat ini, kata Dadi, Bank Indonesia melihat potensi yang besar untuk dikembangkan adalah dalam pengembangan rumput laut. Pada 2009, produksi rumput laut di Kalimantan Utara hanya mencapai 500 ton per bulan. Memasuki 2004, produksi rumput laut naik menjadi 2400 ton per bulan.

"Kenaikan secara signifikan ini adalah bukti bahwa Kalimantan Utara memiliki potensi yang sangat besar di komoditas rumput laut. Kami mendorong agar dibangun industri pengolaha lanjutan dengan bahan baku rumput laut," tukasnya.

Bank Indonesia, imbuh Dadi, telah membentuk klaster rumput laut di Nunukan dan diharapkan budidaya rumput laut semakin maju dan meluas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ameriza M. Moesa mengatakan pihaknya menginisiasi untuk menyelenggarakan seminar dan lokakarya terkait rumput laut ini untuk mendukung pengembangan industri pengolahan komoditas tersebut. Kegiatan ini diharapkan menjadi forum ilmiah dan investasi, seiring langkah Bank Indonesia mempertemukan policy maker, investor dan pelaku usaha serta akademisi.

"Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi, termasuk perlunya dibangun sistem resi gudang. Di Indonesia belum ada sistem resi gudang untuk rumput laut, melihat potensinya yang besar Tarakan atau Kalimantan Utara bisa menjadi pionir," papar Ameriza.

Sementara itu Pj Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan sektor kelautan dan perikanan ke depannya menjadi bagian terpenting dalam pembangunan ekonomi di provinsi ini.

"Saya akan meminta Bupati Nunukan dan Walikota Tarakan untuk membuat regulasi yang positif guna mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan, termasuk rumput laut. Saya juga berharap dari kegiatan ini ada tindak lanjut yang kongkrit, karena ini penting untuk mencari input pemikiran terbaru dan penting untuk penyusunan perencanaan," kata Irianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper