Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak politik yang terjadi akhir-akhir ini dinilai tidak akan mengganggu pertumbuhan investasi yang diproyeksikan 15% tahun ini dan tahun depan.
Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan kondisi tersebut tidak akan berdampak langsung pada nilai investasi. Jika pun ada dampak tidak langsung, Mahendra meyakini imbasnya tidak terlalu signifikan.
Menurutnya, iklim politik yang ada di Indonesia saat ini tidaklah ‘unik’ karena beberapa negara lain yang demokratis pun pernah mengalami situasi seperti Indonesia. Gejolak politik tersebut, lanjutnya, perlu disikapi dengan respon kebijakan pemerintah.
“Saya harap minat investasi langsung yang sudah tinggi selama ini bisa kita jaga,” tutur dia.
Kenaikan investasi 15% tersebut pun tidak akan terpengaruh dengan proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Kenaikan suku bunga The Fed akan lebih berpengaruh pada konteks pasar uang maupun pasar modal.
Investasi langsung akan lebih dipengaruhi faktor makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi pemerintah. Pertumbuhan ekonomi yang bagus di Indonesia menunjukkan adanya kepercayaan di tingkat konsumen yang pada gilirannya akan menarik investor.
“Pertumbuhan ekonomi 5,8% [asumsi APBN 2015] tahun depan cukup realistis untuk capaian pertumbuhan investasi 15%,” katanya.