Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi berpendapat implikasi negatif yang terjadi di pasar sebaiknya ditanggapi dengan kepala dingin. Dia mengimbau agar pengugsaha tidak usah mengikuti permainan politik.
"Kita enggak usah ngikutin politik jangka pendek, kita harus lihat jangka panjangnya. Investor ini selama jokowi belum dilantik, mereka masih menunggu, tapi pada saat bersamaan mereka harus persiapkan aplikasinya untuk masuk kembali ke pasar,” tuturnya di sela-sela pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2014, Rabu (8/10/2014).
Dia menambahkan spekulasi yang menjungkalkan nilai tukar rupiah saat ini hanya akan berlangsung sementara. Namun, menurutnya, butuh waktu paling tidak sampai pertengahan 2015 bagi Jokowi untuk menenangkan pasar.
“Saya pikir paling sedikit dia harus membuktikan kepada pasar sampai pertengahan tahun depan. Setidaknya dia harus buat beberapa kisah sukses atau prestasi, tidak perlu semuanya. Dengan itu, saya pikir semua orang akan kembali investasi ke sini.”
Sofjan menyayangkan sikap para politisi yang menghemuskan angin tidak kondusif ke pasar. Padahal, saat ini Indonesia sedang sangat membutuhkan investasi asing langsung, bukan sekadar investasi portofolio yang perputarannya cepat.
“Saat ini [investasi] memang agak menurun, karena mereka melihat ada apa di Indonesia ni. Bagaimanapun juga, investor akan selalu melihat political stability sebagai bagian nomor satu dari rencana investasinya. Kalau tidak ada kepastian, dia pasti akan takut [menanam modal.”