Bisnis.com, DENPASAR--Penyakit kanker serviks per tahun rata-rata menyerang 150 sampai 160 perempuan berusia produktif pada sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
Ketua Divisi Onkologi dan Ginekologi Bagian SMF Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Ketut Suwiyoga mengatakan penderita stadium invasi tercatat sebanyak 120 orang per tahun. Adapun, sisanya baru mengalami gejala tahap awal.
Ia menyebutkan penyakit kanker serviks paling sering terjadi dan fatal menyerang perempuan berusia produktif dalam rentang 35-40 tahun. Penyakit tersebut, katanya, dapat dicegah secara dini dengan vaksinasi.
“Masyarakat Bali tidak perlu takut terhadap penyakit tersebut karena dapat dicegah sejak dini dengan pemberian vaksinasi antiviral untuk pencegahan primer,” katanya, Senin (6/10/2014).
Ketut Suwiyoga menuturkan bahwa upaya pemberian vaksinasi dini sangat efektif untuk mencegah kanker serviks selama rentan waktu 10 tahun kedepan.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mecegah penyakit tersebut dengan memberikan penyuluhan tentang pengetahuan seks sejak dini kepada wanita usia remaja dan produktif.
Selain itu, pencegahan skunder penyakit kanker serviks tersebut dengan PAP smear. “Hal tersebut sudah menjadi program pemerintah bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Unud,” katanya.
Jalur pencegahan kanker serviks, lanjut dia, dimulai ke kalangan remaja sekolah dan umum. Ia menambahkan bahwa vaksinasi yang diberikan ke remaja sekolah dibiayai oleh pemerintah. Adapun, untuk pengobatan secara umum aran masyarakat dengan kesadaran sendiri membayar vaksinasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel