Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wuiih, Luas Kebun Buah Naga di Kutai Capai 671 Hektare

Luas lahan perkebunan buan naga di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hingga kini mencapai 671 hektare, menunjukkan perkembangan budidaya buah-buahan itu dalam 5 tahun terakhir cukup pesat.
Tanaman buah naga di Kaltim berbeda dengan yang lain karena bisa berbuah kapan saja, alias tidak mengenal musim. /Bisnis.com
Tanaman buah naga di Kaltim berbeda dengan yang lain karena bisa berbuah kapan saja, alias tidak mengenal musim. /Bisnis.com

Bisnis.com, SAMARINDA - Luas lahan perkebunan buan naga di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hingga kini mencapai 671 hektare, menunjukkan perkembangan budidaya buah-buahan itu dalam 5 tahun terakhir cukup pesat.

"Dari luas lahan yang mencapai 671 hektare itu, 65% di antaranya sudah berproduksi. Kebun buah naga akan terus bertambah seiring tingginya permintaan pasar," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu (1/10/2014).

Kecamatan Samboja menjadi sentra buah naga karena merupakan jalur ekonomi strategis, yakni banyaknya mobil yang melintas dari Samarinda ke Balikpapan maupun sebaliknya yang melalui jalur tersebut.

"Biasanya banyak penumpang mobil yang singgah untuk membeli buah naga maupun jenis buah lain yang dijual di sepanjang jalan Samarinda-Balikpapan, sehingga berbagai jenis buah di kawasan itu cukup laris dan pertumbuhan ekonomi di jalur itu juga meningkat," katanya.

Selain dijual langsung kepada pembeli yang datang ke Samboja, buah naga dari Samboja dan sekitarnya di Kaltim dipasarkan ke daerah lain, misalnya ke Jakarta yang tiap bulan rata-rata dikirim hingga 2 kontainer.

Dia mengatakan upaya pengembangan tanaman buah naga di Kaltim masih butuh keterlibatan investor, yakni sebagai penunjang pengembangan industri pengolahan produk turunannya.

"Produk turunan untuk buah naga sangat banyak, misalnya sebagai bahan utama membuat es krim, sirup, keripik, tape, dodol, dan aneka makanan lain sehingga jika suatu saat hasil panen buah naga melimpah, maka petani tidak perlu risau soal harga yang akan turun," ujarnya.

Selama ini, katanya, petani masih risau ketika panen raya atau ketika lagi banyaknya produksi. Hal ini terjadi lantaran masih dijual dalam bentuk buah, belum ada alternatif lain untuk produk turunannya.

Menurut Ibrahim, kondisi ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, yakni untuk membangun produk turunan yang diinginkan investor.

Dengan demikian, petani tidak takut harganya turun, sedangkan investor yang mengembangkan produk turunan juga mendapat untung.

Dalam upaya meningkatkan produksi, pihaknya akan membangun Sentra Terminal Agribisnis untuk mengakomodir petani buah naga di Samboja dan sekitarnya.

Apalagi buah naga di Kaltim berbeda dengan yang lain karena bisa berbuah kapan saja, alias tidak mengenal musim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper