Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN-P 2014: Pembiayaan akan Direalisasikan Sesuai Rencana

Pemerintah tetap akan merealisasikan seluruh rencana pembiayaan tahun ini sesuai dengan skenario awal meskipun penyerapan belanja negara masih lambat.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tetap akan merealisasikan seluruh rencana pembiayaan tahun ini sesuai dengan skenario awal meskipun penyerapan belanja negara masih lambat.

Otoritas fiskal masih berencana melakukan lelang surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN) masing-masing empat kali hingga Desember untuk menutup target pembiayaan bruto tahun ini senilai Rp430 triliun.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan keputusan itu mempertimbangkan realisasi belanja yang biasanya terakselerasi menjelang akhir tahun.

Percepatan itu, ujarnya, bukan karena proyek pemerintah dikebut mendekati pengujung tahun, melainkan akibat pembayaran kontrak pekerjaan yang biasanya jatuh akhir tahun.

“Jadi, jangan ekspektasi kalau sekarang begini (realisasi belanja lamban), terus tidak menerbitkan (SBN) lagi. Kalau tiba-tiba kurang, malah repot,” katanya, Rabu (17/9/2014).

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, realisasi penerbitan SBN hingga 16 September sudah Rp374,75 triliun atau 87,19% dari rencana penerbitan SBN bruto.

Realisasi itu terdiri atas SUN senilai Rp304,7 triliun atau 85,69% dari target dan SBSN senilai Rp70,05 triliun atau 94,39% dari target.

Adapun, penyerapan belanja negara hingga Juli masih Rp886,9 triliun atau 47,3% terhadap pagu belanja negara dalam APBN Perubahan 2014 senilai Rp1.876,9 triliun. Pencapaian itu lebih buruk dari performa periode sama tahun lalu dengan penyerapan 48,6% atau Rp839,06 triliun terhadap pagu APBN-P 2013.

Realisasi belanja modal –belanja yang memberi dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi -- relatif buruk hingga bulan ketujuh, yakni hanya Rp40,1 triliun atau 24,9% terhadap pagu.

Dengan penyerapan anggaran yang rendah itu, realisasi defisit fiskal sampai dengan Juli masih Rp66 triliun dari rencana Rp241,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper