Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wirausaha Inovatif: Eva Yunus Buat Kerupuk Kemplang Dari Wortel

Eva Yunus sejak dua tahun terakhir berinovasi dengan bahan baku lain, seperti wortel, daun bawang bombay, dan daun seledri untuk membuat kerupuk kemplang.
Eva Yunus dengan kerupuk kemplang berbagai rasa produknya./Bisnis-Rahmayulis Saleh
Eva Yunus dengan kerupuk kemplang berbagai rasa produknya./Bisnis-Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, PALEMBANG-- Selama ini bila mendengar kerupuk dan kemplang dari Palembang, yang terbayang dalam benar adalah kerupuk dengan bahan dasar ikan belida atau gabus.

Kini dengan semakin canggihnya teknologi, dan makin banyak peluang menciptakan sesuatu, kerupuk kemplang pun berkembang dengan berbagai rasa dan bahan baku.

Seperti yang dikembangkan oleh Eva Yunus, pengusaha kemplang yang tinggal di Jl. KHA Azhari, Lr. Anten-anten, 5 Ulu Laut Palembang. Sejak dua tahun terakhir, Eva berinovasi dengan bahan baku lain, seperti wortel, daun bawang bombay, dan daun seledri untuk membuat kerupuk kemplang.

"Saya mendapat bimbingan dari Badan Litbang dan Inovasi Daerah Sumatera Selatan, untuk mengembangkan kemplang berbagai rasa," ujar Eva yang ditemui di rumah produksi kemplangnya dengan label Kemplang Palembang Ny. Hj. Eva Yunus Cap Ikan Belido, Senin (15/9/2014).

Dia menuturkan sudah menjalankan bisnis kemplang ini sejak 1990-an. Sebelum mendapat bimbingan dari Balitbangnovda, dia hanya membuat kerupuk dengan bahan dasar ikan satu rasa. Tapi modelnya ada 14 macam.

"Kini setelah berinovasi, kerupuk yang kami produksi ada 4 rasa dengan 18 macam model. Ada yang digoreng dan dipanggang," ujar ibu empat anak ini.

Rumah produksinya yang juga menjadi showroom itu setiap hari bisa menghasilkan sekitar 60 kg kemplang.

Penjualannya sehari berkisar Rp5 juta-RP10 juta. Dia juga mengirim kerupuk ke pelanggannya di berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Batam.

Selain menambah rasa kerupuk, katanya, dia juga mendapat bimbingan untuk mengeringkan kerupuk dengan oven khusus. Sebelumnya, ia biasanya menunggu sinar matahari.

"Kalau hujan, kami tidak bisa produksi karena kerupuk tidak bisa kering. Kini masalah itu sudah bisa diatasi," ungkapnya.

Menurut dia, kerupuk yang paling banyak diminati konsumen tetap yang orisinal dengan rasa ikan. Bahan baku yang digunakannya kini adalah ikan gabus, karena ikan belida harganya tinggi.

Perbandingan ikan dengan tepung terigu, katanya, adalah 1 kg daging ikan gabus berbanding 2 kg tepung terigu. "Jadi rasa ikannya masih terasa dan enak," ujar Eva. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Saeno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper