Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK MIGAS: SBY Resmikan Sisi-Nubi Senilai US$739 juta

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan proyek Sisi-Nubi Fase 2B yang dikerjakan oleh Total E&P Indonesie dan menelan investasi US$ 739 juta, pada hari ini (15/9/2014), di Balikpapan, Kalimantan Timur.
 Ilsutrasi/
Ilsutrasi/

Bisnis.com, BALIKPAPAN- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan proyek Sisi-Nubi Fase 2B yang dikerjakan oleh Total E&P Indonesie dan menelan investasi US$ 739 juta, pada hari ini (15/9/2014), di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Proyek ini sebagai bagian dari pengembangan Lapangan Sisi-Nubi di Blok Mahakam yang terletak di lepas pantai Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Total E&P Indonesie, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis,  menyatakan proyek pengembangan Sisi-Nubi Fase 2B bertujuan untuk memadang dua wellhead platform baru, yakni: WPS2 di Lapangan Sisi dan WPN3 di Lapangan Nubi, termasuk jaringan pipa interkoneksi yang akan terhubung dengan dua platform yang sudah ada di masing-masing lapangan.

"Sesuai dengan rencana pengembangan (POD) yang telah disetujui proyek Sisi-Nuni Fase 2 (Fase 2A dan 2B) akan menambah 35 sumur dan menelan biaya US$1,033 miliar, dimana US$ 739 juta dialokasikan untuk Fase 2B," demikian Hardy Pramono, President & GM Total E&P Indonesie.

Pada 24 Agustus 2013, mulai operasi dengan pemasangan jacket di salah satu platform yang baru yakni WPS2.

Pekerjaan offshore ini berlangsung selama beberapa bulan dengan melibatkan lebih dari 1.200 orang dan 42 kapal berbagai jenis.

"Meski proyek ini melibatkan banyak orang dan peralatan, kami akan tetap fokus pada keselamatan kerja selama operasi offshore berlangsung," ujar. Hardy.

Seluruh rancang bangun dan pabrikasi proyek ini dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan nasional yakni PT. Gunanusa Fabricator dan PT Rajawali Swiber Cakrawala dimana kontrak EPSCI-nya disetujui pada 27 Januari 2012.

Pelibatan perusahaan-perusahaan dan produk nasional, maupun tenaga ahli Indonesia dalam proyek ini, lanjut Hardy, merupakan bentuk komitmen Total E&P Indonesie guna meningkatkan kapasitas Indonesia di industri hulu migas.

Saat ini Total/Inpex rata-rata membelanjakan US$ 2,5 miliar per tahun di Blok Mahakam, dan proyek ini merupakan wujud komitmen Total/Inpex untuk terus berinvestasi di   blok migas tersebut. Pada 2012, Total E&P Indonesie membangun tiga platform yakni Stupa, West Stupa dan East Mandu yang kesemuanya berada di proyek South Mahakam fase 1 & 2, dan pad pertengahan 2013 menambah 6 platform baru di blok Mahakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper