Bisnis.com,SEMARANG— PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) tahun ini merugi sebesar Rp140 miliar akibat molornya proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo yang terkendala pembebasan lahan.
Saat ini, proses pembebasan lahan dalam proyek tol sepanjang 49,81 kilometer (km) itu masih sebatas 8%. Satu sisi, pemerintah pusat telah menyiapkan alokasi dana pembebasan lahan Rp1,6 triliun untuk pembangunan jalan tol sejumlah ruas di Jawa Tengah dengan target penyelesaian lahan akhir 2014.
Tol Semarang - Solo merupakan salah satu bagian jalan tol Trans Jawa yang merupakan bagian dari proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) dibangun mulai 2009 dan diharapkan selesai 2016.
Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ari Nugroho mengatakan anggaran dana untuk proyek tol Semarang-Solo sebesar Rp5 tiliun yang diperoleh dari piutang dari lembaga perbankan.
“Kami masih defisit tahun ini sekitar Rp140 miliar, karena operasional tol Semarang-Solo belum berjalan,” papar Ari kepada Bisnis, Minggu (14/9/2014).
Ari menambahkan angka defisit diketahui dari perhitungan mundurnya proyek tol Semarang-Solo hingga akhir 2014. Apabila proyek itu kembali molor pada tahun depan, kata dia, PT TMJ bisa merugi lebih banyak.
Dari keseluruhan proyek tersebut, kata dia, tol yang sudah beroperasi Semarang-Bawen dan Semarang-Ungaran. Pendapatan dari operasional tol tersebut yakni Rp300 juta per hari atau Rp9 miliar per bulan.
“Sementara kami harus bayar bunga Rp15 miliar per bulan dan angsuran pokok per tiga bulan Rp50 miliar. Pendapatan tol yang utama saat ini justru untuk membayar bunga dan pokok,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Ari, pihak manajemen TMJ berupaya melakukan efisiensi dengan menekan biaya operasional supaya angka kerugian tidak membengkak. Dia mengakui kerugian akan berlangsung hingga tujuh tahun pertama beroperasinya proyek tol tersebut.
Ari menjelaskan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut berpengaruh terhadap nilai investasi proyek tersebut.
Pasalnya, sejumlah harga kebutuhan pokok baik pasir, semen dan batu kerikil akan naik seiring dengan kenaikan tarif energi.
“Dari perhitungan awal nilai investasi Rp5 triliun mungkin akan bertambah menjadi Rp7 triliun. Belum lagi upah buruh pasti menuntut naik akibat TDL dan BBM naik,” papar dia.
Menurutnya, PT TMJ semula menargetkan pembebasan lahan atas proyek tol Semarang-Solo bisa selesai sejak dua tahun lalu. Namun hingga saat ini, proses pembebasan lahan warga belum sepenuhnya selesai.
Ari memaparkan pada jalan tol ruas Bawen - Solo akan dibangun sepuluh jembatan dengan bentang di atas 100 meter, sedangkan yang di bawah bentang 100 meter lebih banyak lagi.