Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI SEMEN: Kenaikan Tarif Listrik Dongkrak Biaya Produksi 1,5%

Pebisnis di industri semen turut merasakan lonjakan biaya produksi akibat kenaikan TDL sebesar 1,5%.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pebisnis di industri semen turut merasakan lonjakan biaya produksi akibat kenaikan TDL sebesar 1,5%.

"Biaya produksi naik bertahap. Kenaikan Juli dan September naiknya sekitar 1,5%," ucap Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Listrik bukanlah sumber energi yang berkontribusi besar terhadap struktur ongkos produksi semen. Adapun energi lain yang lebih mahal ialah batu bara. Porsi listrik hanya sekitar 8% - 10% dalam biaya produksi. Jika digabung dengan batu bara porsinya mencapai 35%.

Peraturan Menteri ESDM No. 9/2014 mengamanatkan penyesuaian tarif listrik untuk empat golongan pelanggan listrik nonsubsidi mulai 1 Mei 2014. Mereka adalah rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) 6.600-200.000 VA, bisnis besar (B3) di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah (P1) 6.600-200.000 VA.

Permen ESDM No. 19/2014 menetapkan mulai Juli 2014 diberlakukan tarif listrik hingga keekonomian secara bertahap untuk enam golongan pelanggan. Mereka adalah rumah tangga R1 (1.300 VA), rumah tangga R1 (2.200 VA), rumah tangga R2 (3.500-5.500 VA), industri I3 nonterbuka, penerangan jalan umum P3, dan pemerintah P2 (di atas 200 kVA).

Di tengah berbagai tantangan ekonomi, imbuh Widodo, industri semen tetap diproyeksikan tumbuh 5% pada tahun ini terhadap 2013. ASI mencatat khusus sepanjang Januari - Agustus 2014 sudah tercapai pertumbuhan 3%.

Berdasarkan data ASI akumulasi penjualan semen sampai bulan lalu berjumlah 32,14 juta ton. Khusus pada bulan ke delapan volumenya mencapai 4,66 juta ton atau tumbuh 37,4% terhadap perolehan pada Agustus 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper