Bisnis.com, JAKARTA--Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto menjamin tidak akan ada praktek salah sasaran bagi penyewa rusunawa di Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.
"Kami adakan relokasi bagi warga di kampung kumuh dan di bantaran sungai. Kami data-data terlebih dahulu. Jadi yang akan mendapat jatah rusunawa yaitu warga yang kami relokasi," ungkapnya kepasa Bisnis usai pemancangan tiang perdana rusunawa yang dikembangkan Summarecon di Rawa Bebek, Jakarta Timur, Rabu (10/9/2014).
Selain di Rawa Bebek, kata Krisdianto, kawasan di Jakarta Timur memang sedang disasar pembangunan rusun bagi MBR antara lain di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara Barat, Pulau Gebang dan Pinus Elok.
Pembangunan tersebut menyusul mandeknya proyek di Rawa Bebek sejak 2013 oleh Kemenpera.
Seperti diketahui, pembangunan Rusunawa di Rawa bebek ditandai pembangunan 6 blok rusunawa oleh Kemenpera pada Februari 2013. Proyek yang menelan biaya Rp98 miliar tersebut diprediksikan selesai pada Desember 2013. Namun hingga kini proyek tersebut.
Kompleks Rusunawa Di Rawa Bebek direncanakan terdiri dari 2.090 unit rumah. Komposisinya adalah 14 blok low rise enam lantai dengan total 1.520 unit dan dua menara 16 lantai dengan total 570 unit.
Kompleks tersebut juga akan dilengkapi dengan Sekolah Dasar, Masjid, TK, balai kesehatan, taman warga, balai warga dan area komersial khusus di lantai 1.