Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga LPG 12 Kg Naik: Pengusaha Hotel dan Restoran Bakal Evaluasi Tarif

Pengusaha hotel dan restoran wilayah Jawa Tengah bakal mengevaluasi harga makanan dan tarif hotel terkait kepastian PT Pertamina (Persero) menaikkan harga eliji (LPG) 12 kg yang didukung oleh pemerintah.

Bisnis.com,SEMARANG -- Pengusaha hotel dan restoran wilayah Jawa Tengah bakal mengevaluasi harga makanan dan tarif hotel terkait kepastian PT Pertamina (Persero) menaikkan harga eliji (LPG) 12 kg yang didukung oleh pemerintah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah Heru Ismawan mengatakan kebutuhan energi dalam bisnis restoran dan hotel berkontribusi 20%-30% dari biaya operasional. Oleh karena itu, ujarnya, kenaikan harga LPG 12 kg maupun tarif listrik sangat berdampak pada industri ini.

Heru mengakui kalangan pengusaha yang menggeluti bisnis restoran dan hotel dipusingkan dengan kenaikan tarif listrik disusul dengan kenaikan harga LPG 12 kg yang disepakati pemerintah.

“Walaupun ini berpengaruh tapi kami tidak bisa serta merta menaikkan harga seenaknya. Yang pasti ada evaluasi harga,” ujarnya, Selasa (9/9/2014).

Secara teknis, kata Heru, evaluasi harga akan dilakukan pada akhir tahun atau awal tahun.

Menurutnya, kalangan pengusaha sudah memperhitungkan lebih detail untuk menentukan harga selama satu tahun mendatang.

Di samping itu, kata dia, sejumlah pengusaha hotel telah menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah dan corporate untuk menentukan biaya yang dikeluarkan guna keperluan rapat di hotel tersebut.

“Kalau sudah kerjasama seperti itu, tentu kenaikan harga harus menunggu tahun berikutnya,” paparnya.

Menurutnya, solusi yang ditempuh pebisnis untuk menopang biaya operasional yakni langkah efisiensi dengan menghilangkan program diskon.

Kendati demikian, kata Heru, jalur tersebut tidak mengurangi pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Pihaknya meminta kepada pemerintah pusat untuk membuat regulasi tanpa membebani kalangan pengusaha hotel dan restoran.

Apalagi, kata Heru, tahun ini sejumlah pengusaha melakukan inovasi sejumlah produk dan program guna menarik konsumen dari luar negeri dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

“Jangan sampai pengusaha luar memanfaatkan kondisi ini dengan mendirikan hotel dan restoran serupa. Ini yang perlu menjadi perhatian bersama,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper