Bisnis.com, BANDUNG - Industri farmasi nasional semakin bergairah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) memperkirakan perusahaan farmasi akan menggenjot utilisasi pabriknya hingga 100% di akhir tahun ini. Kini, utilisasi pabrik farmasi baru mencapai 75%.
Direktur Eksekutif GP Farmasi Darodjatun Sanusi mengatakan momentum MEA 2015 otomatis membuat pasar produk farmasi meluas.
"Kami memprediksi, tahun depan nilai bisnis farmasi domestik bisa mencapai US$ 8,1 miliar," ujar Darodjatun dalam Seminar Nasional bertema Strategi Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Biologi dalam Menghadapi Persaingan Pasar Farmasi Global, di Bandung, Sabtu (6/9/2014).
Dia mengaku permintaan yang meningkat serta jangkauan pasar yang meluas membuat kalangan industri menggenjot kapasitas produksi pabrik farmasi domestik.
Dia memastikan industri pendukung, seperti bahan baku, mesin, dan kemasan obat akan menikmati euforia bisnis tersebut.
"Meski bahan baku 95% masih impor, namun dengan volume obat yang bertambah 3-5 kali lipat, industri akan terdorong membuat bahan baku obat lokal," ucap Darodjatun. (Adi Ginanjar Maulana/Dimas Waradhitya)