Bisnis.com, SEMARANG -- Asosiasi Petambak Udang Jawa Tengah mengakui harga udang vaname di wilayah ini mengalami kenaikan sekitar 10%-15% karena produksi pasca Lebaran kian sedikit.
Ketua Asosiasi Petambak Udang Jawa Tengah Supandi mengatakan secara umum harga udang vaname mengalami kenaikan berkisar 10%. Dia mencontohkan harga udang vaname ukuran 30 per kilogram yang semula dijual dengan harga Rp90.000-Rp95.000, kini mengalami kenaikan diangka Rp100.000-Rp110.000.
Kondisi tersebut, kata dia, di satu sisi membuat petambak merasa senang. Di sisi lain, petambak kewalahan melayani permintaan konsumen.
“Karena pada Agustus hingga Desember produksi udang vaname turun. Jadi harga naik,” papar Supandi kepada Bisnis, Senin (1/9/2014).
Dia menuturkan minimnya produksi udang vaname karena petambak saat ini dalam proses penebaran benih udang. Selain itu, pembatasan BBM solar subsidi turut berpengaruh terhadap pengurangan produksi udang.
Supandi mengatakan kendala yang dihadapi petambak udang saat ini yakni kesulitan untuk membeli solar bersubsidi.
Padahal, solar itu merupakan bahan baku pokok untuk menjalankan mesin diesel di lahan tambak tersebut.
Selain kendala tersebut, kata dia, sejumlah petambak khawatir dengan adanya kenaikan harga BBM pada tahun ini yang berimbas pada membengkaknya biaya produksi.
Supandi mencontohkan biaya produksi untuk budidaya udang dari benih hingga panen udang per kilogram mencapai Rp35.000-Rp38.000.
“Jika ada kenaikan BBM, kenaikan biaya produksi tambak udang bisa mencapai Rp42.000-Rp43.000,” tuturnya.