Bisnis.com, JAKARTA -- Pengembang asal Singapura Far East Organization belum melirik Jakarta sebagai tempat investasinya.
Chief Operating Officer (COO) Far East Organization Shaw Lay See mengatakan pihaknya sejauh ini belum memiliki rencana untuk mengembangkan properti di Jakarta.
Far East Organization telah menandatangani kontrak menejemen hotel untuk mengelola sebuah hotel di Bali dan Bintan di bawah brand hospitality Far East Organization.
Baginya, produk hotel merupakan yang paling gampang diterapkan di tempat wisata di Indonesia.
"Kami memandang Bali dan Bintan lebih atraktif dibandingkan Jakarta dan yang terpenting kami sudah memiliki partner di sana [Bali dan Bintan]. Di Bali sudah dibangun Hotel Oasia dan akan beroperasi 1,5 tahun lagi," katanya saat ditemui Bisnis, di Jakarta belum lama ini.
Terlepas dari pembangunan hotel di luar Singapura, Shaw Lay See mengatakan masih memfokuskan pembangunan residensial rumah tapak di lima kawasan di Singapura hingga 2016.
Menurutnya, rumah tapak berkonsep townhouse masih menjadi incaran kaum ekspatriat terutama orang Indonesia.
Terlebih lagi, kepemilikan townhouse di Singapura bagi ekspatriat sudah dibatasi dan dilarang sejak 3 April 2012.
Namun Far East Organization masih diberikan izin oleh Pemerintah Singapura untuk merampungkan proyek townhouse hingga selesai pada 2016.
Hal ini dikarenakan proyek tersebut sudah dibangun sebelum peraturan diterbitkan.
"Kami memang tidak membangun hunian di Indonesia tetapi kami bangun di Singapura yang menjadi produk most wanted orang Indonesia, yaitu rumah tapak," ujarnya.