Bisnis.com, SEMARANG—PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) mengakui proyek pembangunan jalan tol Semarang-Solo terancam molor karena terkendala pembebasan lahan yang belum tuntas.
Saat ini, proses pembebasan lahan dalam proyek tol sepanjang 49,81 kilometer itu baru 8% sehingga tahapan lelang belum bisa dimulai.
Direktur Teknik dan Operasi PT TMJ Ari Nugroho memaparkan tim pembebasan tanah dari Kementerian Pekerjaan Umum belum menyelesaikan secara keseluruhan pembebasan tanah. Harapannya, akhir tahun ini proses pembebasan tanah bisa selesai 100%.
“Pembebasan lahan masih 8%, sisanya 92% belum dibebaskan. Jadi proyek tol Semarang-Solo belum dimulai. Kalau kami paksakan, warga bisa marah-marah,” ujar Ari saat ditemui Bisnis, Selasa (26/8/2014).
Terkait dengan hal itu, Ari mewakili manajemen mengharapkan pemerintah bisa segera menyelesaikan proses pembebasan tanah yang terkena proyek jalan tol khususnya pada ruas Bawen - Solo yang melewati Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Boyolali.
Menurutnya, PT TMJ semula menargetkan pembebasan lahan selesai sejak 2 tahun lalu. Namun hingga saat ini, proses pembebasan lahan warga belum clear and clean.
Ari memaparkan pada jalan tol ruas Bawen - Solo akan dibangun 10 jembatan dengan bentang di atas 100 meter, sedangkan yang di bawah bentang 100 meter lebih banyak lagi.
Konstruksi jalan tol Bawen-Solo yang terbagi dalam tiga seksi serta sembilan paket pengerjaan. Pada proyek pengerjaan jalan tol Bawen - Solo dengan panjang total 49,81 kilometer itu memerlukan pembebasan lahan sekitar 350 hektare yang berada di 47 desa dan 34 kecamatan.
Lebih detail ruas jalan tol Bawen - Salatiga sepanjang 17,57 kilometer, Salatiga - Boyolali 24,5 kilometer, dan Boyolali - Kartasura 7,74 kilometer.
Sementara itu, pemerintah pusat menyiapkan alokasi dana pembebasan lahan Rp1,6 triliun untuk pembangunan jalan tol sejumlah ruas di Jawa Tengah dengan target penyelesaian lahan akhir tahun ini.
