Bisnis.com, JAKARTA – Pengiriman tenaga perawat Indonesia ke beberapa negara maju terkendala masalah buntunya negosiasi biaya pelatihan.
Amerika Serikat, Kanada, dan Australia tidak bersedia menanggung biaya pelatihan tenaga kerja perawat Indonesia.
Kasubdit Kerjasama Antar Instansi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Yeni Agus Winoto mengatakan ketiga negara tersebut memang menyatakan keinginannya untuk mendatangkan TKI perawat.
Sebab sumber daya manusia sektor perawat di ketiga negara tersebut sangat minim. Namun lobi yang dilakukan sampai saat ini belum membuahkan hasil.
“Perawat kita kelemahannya adaptasi dan bahasa. Mereka [Amerika, Kanada, Australia] minta perawat dilatih di sana dengan biaya sendiri,” kata Agus kepada Bisnis.com, Selasa (26/8/2014).
Menurut Agus, ketiga negara tersebut seharusnya bisa bersikap seperti Jepang dalam melakukan kerjasama tenaga kerja sektor perawat, di mana Jepang menanggung sepenuhnya biaya pelatihan calon TKI.
Biasanya pelatihan digelar selama dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan di Indonesia menjelang pemberangkatan sesudah calon TKI perawat telah melalui berbagai tes, dan sesi kedua dilaksanakan di Jepang selama enam bulan.
“Jadi total kita latih selama setahun, dan itu semua ditanggung oleh Jepang,” ujar Agus.
Ekspor Perawat ke AS Terkendala Biaya Pelatihan
Pengiriman tenaga perawat Indonesia ke beberapa negara maju terkendala masalah buntunya negosiasi biaya pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 menit yang lalu