Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GALANGAN KAPAL DI PALEMBANG Produksi Kapal Roro 5.000 GT

PT Mariana Bahagia, galangan kapal lokal di Palembang, menyelesaikan pembuatan kapal Roro berbobot mati 5.000 GT pesanan dari Kementerian Perhubungan dengan nilai kontrak pekerjaan mencapai Rp161 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Mariana Bahagia, galangan kapal lokal di Palembang, menyelesaikan pembuatan kapal Roro berbobot mati 5.000 GT pesanan dari Kementerian Perhubungan dengan nilai kontrak pekerjaan mencapai Rp161 miliar.

Kapal Roro berbobot 5.000 GT merupakan kapal penumpang terbesar yang pernah diproduksi oleh galangan kapal dalam negeri yang biasanya kebutuhan kapal sekelas diimpor dari luar negeri.

Presdir PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto mengatakan KMP Sebuku yang diproduksi pihaknya itu merupakan salah satu dari tiga kapal berbobot mati 5000 GT yang diproduksi oleh galangan kapal dalam negeri untuk memenuhi permintaan dari Kemenhub untuk kebutuhan penyebrangan di perlintasan Merak –Bekauheni.

"Kami bangga galangan kapal di Palembang bisa memproduksi kapal roro besar dan tidak kalah bersaing dengan galangan kapal asing. Galangan kapal dalam negeri sudah berkualitas sehingga kebutuhan kapal penumpang tidak perlu lagi diimpor. Sebuku akan diturunkan pada 23 Agustus sambil menunggu pasang surut Sungai Musi," ujarnya dalam acara peluncuran kapal tersebut oleh Menhub E.E. Mangindaan di Palembang, Selasa (19/8/2014).

Johnson menambahkan kapal Roro pesanan Kemenhub itu merupakan kapal ke 66 unit yang diproduksi pihaknya untuk memenuhi permintaan domestik dan pasar ekspor.

"Tahun ini kami akan menyerahkan dua unit kapal pesanan dari Kemenhub yang terdiri dari KM Sabuk Nusantara, Hull 66 dan KMP Sebuku. Kami juga dalam proses mengerjakan 2 unit kapal offshore jenis anchor handling tug untuk pesan dari luar negeri dan dua unit duoble skin oil barge bagi pembeli dalam negeri," katanya lagi.

Dia mengharapkan iklam bisnis di bidang produksi kapal laut bisa lebih kondusif sehingga industri galangan kapal di tanah air bisa lebih menggeliat untuk ikut memperkuat perekonomian nasional.

Dalam hal ini, Ketum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) itu meminta pemerintah untuk menciptakan peraturan yang lebih kuat mendorong berkembang industri galangan kapal nasional agar kebutuhan kapal untuk dalam negeri bisa dipenuhi dari produksi industri lokal.

Menurut dia, hal ini sangat  penting bagi Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang membutuhkan pengembangan dan penguatan angkutan laut dalam kebijakan pembangunannya.

Menhub E.E. Mangindaan berjanji akan memenuhi permintaan kalangan industri galangan kapal nasional terkait dengan penciptaan iklim usaha yang kondusif industri tersebut.

"Saya akan mengundang kalangan pelaku usaha untuk membahas masalah ini. Kami mendukung berkembang galangan kapal nasional. Kalau Kemenhub membeli kapal maka beli harus dari galangan kapal di dalam negeri," kata Menhub.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R. Rahmat mengatakan pihaknya menjajaki menggunakan tiga kapal Roro berbobot 5000 GT yang baru saja dibeli itu, salah satunya KMP Sebuku untuk mengisi rute Jakarta ke Semarang.

Hal ini, tuturnya, untuk menjadi alternatif angkutan barang dan penumpang antara Jakarta dan Jawa Tengah yang sering bermasalah di jalur darat.
"Pengalaman insiden Jembatan Comal menjadi awal gagasan untuk mencoba lebih menghidupkan jalur angkutan laut. Dalam pandangan kami jalur laut menjadi alternatif agar lalu lintas barang tidak terhalang oleh kasus seperti Jembatan Comal waktu lebaran kemarin," katanya.

Menurut dia, kapal roro KMP Sebuku selian mengisi rute penyeberangan  Merak –Bekauheni juga bisa mengisi rute Tanjung Priok- Tanjung Emas dengan daya angkut barang mencapai 100 unit peti kemas dan 100 unit kendaraan.

Dia menilai kalau rute itu bisa dikembangkan secara baik maka beban angkutan barang dan penumpang di darat yang selama ini sangat berat akan bisa terbantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irsad
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper