Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan pelaku industri mulai mewaspadai penyebaran virus Ebola yang mulai mengancam Indonesia. Virus yang berasal dari Afrika ini dikhawatirkan bisa tersebar melalui penerbangan yang datang di Indonesia.
Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cyprianus Aoer meminta seluruh hotel untuk mengoptimalkan pengawasan serta pemeriksaan kesehatan terhadap para tamu, terutama tamu asing.
“Kami sudah mengimbau agar hotel-hotel melakukan pembenahan internal dan pengawasan untuk memantau secara intensif guna menghindari Ebola,” kata Cyprianus, Jumat (15/8/2014).
Sejauh ini, dia mengakui, belum ada dampak pengurangan jumlah pengunjung akibat penyebaran virus ini. Namun, menurut Cyprianus, hal tersebut harus tetap diantisipasi, baik oleh pihak hotel maupun jasa biro perjalanan wisata.
Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan hotel yang selama ini menjadi mitra kerja untuk melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut.
Dia menambahkan antisipasi dini harus segera dilakukan agar industri pariwisata Indonesia tidak mengalami kerugian, sebagaimana yang pernah dialami Singapura saat menyebarnya virus SARS beberapa tahun lalu.
“Saya harap koordinasi berjalan baik dengan pihak hotel.”
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu juga mengimbau agar semua fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Ebola.
“Pengelola hotel harus bisa mengidentifikasi tanda-tanda penyebaran virus guna mencegah masuknya virus yang berbahaya itu,” ujarnya, Jumat (15/8).
Mari juga mengimbau agar pengelola hotel menyiapkan petugas kesehatan yang terampil dan memadai untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus yang kemungkinan dan dibawa dan menulari wisatawan.