Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengakui berbagai hambatan dalam pembangunan infrastruktur menjadi tantangan utama Indonesia untuk menjadi raksasa ekonomi Asia.
Pengakuan itu dikemukakan oleh SBY dalam pidato kenegaraannya yang terakhir sebagai Presiden RI di hadapan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung Nusantara DPR/MPR di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).
Dalam pidatonya, Presiden mengakui Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dalam membangun infrastruktur yang lebih maju. Tantangan tersebut, ujar Presiden, berasal dari beragam sisi, baik dari sisi politik, birokrasi, hingga logistik.
Akibatnya, ujarnya, banyak proyek infrastruktur di dalam negeri yang berjalan lama dan pelaksanaannya terhambat bahkan berhenti.
Padahal, lanjutnya, pembangunan infrastruktur merupakan suatu keniscayaan untuk mengejar mimpi menjadi raksasa ekonomi Asia.
“Kita harus mengakui bahwa masih banyak tantangan infrastruktur kita ke depan. Ini tetap merupakan pekerjaan rumah besar kita, karena tidak mungkin Indonesia menjadi raksasa ekonomi Asia tanpa infrastruktur yang makin lengkap, berkualitas, dan modern,” ujar SBY.
Namun demikian, SBY memaparkan sejak 2011 pihaknya telah mencanangkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
Sejak dicanangkan pada 2011, ujarnya, MP3EI telah merealisasikan sebanyak 208 proyek infrastruktur dan 174 proyek sektor riil dengan total nilai lebih dari Rp854 triliun.
SBY menyatakan kegembiraannya bahwa mayoritas percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor riil tersebut terjadi di luar Jawa dengan total nilai proyek sebesar Rp544 triliun.
Beberapa di antaranya yaitu bandar udara di Makasar, Balikpapan, Medan, dan Bali, jalan tol atas laut di Bali, jalur kereta api baru dari bandara ke pusat kota Medan Sumatera Utara, serta jembatan Kelok Sembilan di Sumatera Barat.
“Dengan MP3EI, kita berharap akan lebih banyak lagi muncul pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan infrastruktur baru di seluruh Indonesia,” ujar SBY.