Bisnis.com, JAKARTA – Asumsi lifting minyak mentah dalam RAPBN 2015 sebesar 845.000 barel per hari atau kembali ke hitungan realistis pemerintah dengan pertimbangan molornya Blok Cepu setelah sebelumnya DPR mendorong pemerintah untuk memperbesar asumsi lifting di kisaran 830.000 bph-900.000 bph.
Dalam alasan pemerintah sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan ada angka terbaru dalam produksi Blok Cepu yang membuat asumsi lifting minyak hanya maksimal 870 ribu barel per hari. Menurutnya, kisaran 830-870 ribu barel masih realistis dicapai.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko mengatakan peningkatan produksi atau ramp-up yang tadinya diprediksikan pada November 2014 ternyata meleset kembali setelah sebelumnya molor dari Agustus 2014. Ramp-up kembali diprediksi pada Maret atau April 2015.
Menurutnya, jika ramp-up terjadi pada Maret 2015, produksi bisa sampai puncak pada Juli 2015. Namun, bila terjadi pada April 2015, puncak produksi baru terjadi pada Agustus-September 2015 yakni sebesar 165 ribu barel per hari.
“Kalau Agustus ramp-up sebenarnya produksi bisa 900 [ribu barel per hari]. Kalau kita bisa ramp-up Desember 2014 maka bisa capai [lifting] 870 ribu [barel per hari]. Realistisnya sekitar 845 [ribu barel per hari] kalau dengan ramp-up April. Kita lakukan evaluasi. Jika persoalan sudah beres semua, tinggal macu sisi penyelesaian akhir saja,” kata Johanes.