Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI GULA: Di PG Toelangan Disetop

Pabrik Gula Toelangan, milik PT Perkebunan Nusantara X, yang beroperasi di Sidoarjo diputuskan tak memproduksi gula tetapi hanya memproduksi nira tahun ini.
Petani tebu sedangan melakukan panen/JIBI
Petani tebu sedangan melakukan panen/JIBI

Bisnis.com, SURABAYA - Pabrik Gula Toelangan, milik PT Perkebunan Nusantara X, yang beroperasi di Sidoarjo diputuskan tak memproduksi gula tetapi hanya memproduksi nira tahun ini.

Direktur Utama PTPN X Subiyono menguraikan pembenahan pabrik PG Toelangan cukup berat. Kendala utamanya keterbatasan pasokan tebu karena penyusutan lahan pertanian di sekitar pabrik.

Kawasan Sidoarjo, kata dia, berkembang sebagai daerah industri. Sehingga lahan banyak yang digunakan untuk kawasan perumahan, pabrik dan mengakibatkan lahan pertanian berkurang.

“Tahun ini diputuskan memproduksi nira saja, nanti lantas hasilnya dibawa ke Kremboong [Sidoarjo] dan Gempolkerep [Mojokerto],” jelasnya di sela-sela kunjungan ke PG Kremboong, Kamis (14/8/2014).

Subiyono menilai skema membatasi pemrosesan tebu hanya sampai menghasilkan nira dinilai langkah paling strategis. Cara tersebut bahkan diyakini bisa menghasilkan pendapatan setara Rp2 miliar, angka titik impas (break even point/BEP) secara bisnis.

“Tapi kami evaluasi lagi, baru kami coba. Kalau dulu kan rugi-rugi terus kini bisalah Rp2 miliaran,” tambahnya.

PG Toelangan memiliki lima gilingan dan satu di antaranya pernah tak beroperasi. Perseroan lantas memperbaiki gilingan tersebut sehingga bisa memaksimal menghasilkan nira.

Dalam perkembangan lain, PTPN X mengelola sejumlah pabrik gula tak efisien, di antaranya PG Toelangan dan Kremboong. Bahkan, pabrik gula di Desa Krembung ini mencatatkan rugi Rp30 miliar pada 2013 lalu.

“Tapi sekarang sudah dibenahi semua, Kremboong bahkan diproyeksi untung Rp11 miliar tahun ini,” jelas Subiyono.

Direktur Operasi PTPN X Tarsisius Sutaryanto menguraikan peningkatan kinerja di Kremboong ditopang efisiensi konsumsi energi, utamanya pada proses penghasilan panas boiler dan penggerak gilingan tebu.

Bila dulu boiler berbahan bahan bakar kayu dan sekam, kini hanya perlu menggunakan ampas tebu. Sedangkan penggilingan tebu yang semula menggunakan mesin uap kini digerakkan listrik.

Dia menilai efisiensi juga terjadi di mesin tengah karena menggunakan uap nira, tidak perlu uap tekanan tinggi. Rangkaian efisiensi tersebutlah yang berpotensi membangkitkan industri gula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper