Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan gagasan kedaulatan pangan yang digemborkan Presiden terpilih Joko Widodo dapat terwujud bila pemerintah memperhatikan hak dan kedaulatan petani atas benih.
Menurutnya, 60% keberhasilan atau kegagalan usaha tani ditentukan oleh benih. Namun, petani kecil dan petani lokal kini tidak lagi menguasai benih untuk membangun usaha mereka.
“Secara global, 67% pasar benih dikuasai oleh 10 perusahaan multinasional, sedangkan 99,9% benih transgenic dikuasai oleh 6 perusahaan multinasional. Namun, di Indonesia 78% pasar benih dikuasai oleh perusahaan asing dan 2 perusahaan asing berhasil menguasai 67% pasar benih di Indonesia,” katanya dalam Journalist Class : Membahas Dinamika dan Data Kedaulatan Pangan, Jakarta, (13/8/2014).
Dia mengatakan, mengembangkan benih lokal atau varietas hasil persilangan oleh petani dapat menjadi kunci untuk mengembalikan kedaulatan petani atas benih dan guna mewujudkan kedaulatan pangan ke depan.
Dwi menjelaskan saat ini varietas padi IF8 yang dikembangkan petani kecil yang tergabung dalam AB2TI menghasilkan tingkat produksi 13,76 ton GKP/ha pada MT I April 2014.
Sementara itu, dia mengklaim beberapa wilayah menghasilkan produksi 10,4 ton GKP/ha – 12,48 ton/ha.
“Sedangkan varietas-varietas unggul dari pemerintah maupun perusahaan yang ditanam berdampingan menghasilkan tingkat produksi 5-7 ton GKP/ha,” katanya.