Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat segera mengambil tindakan terkait terdampak nya 3.144 hektare lahan pertanian yang terdampak akibat erupsi Gunung Marapi di tiga kabupaten dan kota di daerah itu.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan dari hasil peninjauan dari tim Kementerian Pertanian belum lama ini ke sejumlah titik di lokasi lahan pertanian terdampak erupsi Gunung Marapi, memang ada ribuan lahan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
"Kami bersama tim Kementan sudah turun, dan hasil dari peninjauan Kementan akan segera ditindaklanjuti, agar kondisi pertanian segera pulih," katanya, Jumat (19/4/2024).
Dia menyebutkan akibat cukup luasnya lahan pertanian terdampak erupsi Gunung Marapi itu, sedikit banyaknya turut mempengaruhi kebutuhan pangan serta sayur mayur ke sejumlah pasar di berbagai daerah di Sumbar.
"Pertanian di kawasan lereng Gunung Marapi itu banyak sayur, cabai, tomat, dan lainnya. Nah, komoditi itu merupakan pasokan untuk pasar di Sumbar," tegasnya.
Untuk itu, Pemprov Sumbar akan berupaya secepat mungkin melakukan penanganan terhadap lahan pertanian yang terdampak akibat erupsi Gunung Marapi dan akibat banjir lahar dingin, yang terjadi jelang Idulfitri lalu.
"Kalau bencana lahar dingin, lahan pertanian yang terdampak itu kebanyakan lahan sawah," ungkap dia.
Mahyeldi menyampaikan adapun luas lahan yang terdampak erupsi Gunung Marapi mencapai 3.144 ha, dengan rincian di Kabupaten Tanah Datar 2.100 ha yakni lahan hortikultura. Serta di Kabupaten Agam 988,21 ha dan masih lahan hortikultura, dan Kota Padang Panjang sebanyak 55,92 ha lahan hortikultura.
Sedangkan luas lahan pertanian terdampak banjir lahar dingin sebanyak 89,5 ha, tersebar di Kabupaten Tanah Datar 4 ha lahan sawah, Kabupaten Agam 84,5 ha, dengan rincian 7,5 ha lahan hortikultura, dan 77 ha lahan sawah, serta Kota Padang Panjang sebanyak 1 Ha dan juga lahan sawah.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura, Jekvy Hendra melakukan kunjungan di tiga titik di tiga kabupaten kota yang berbeda, yang terdampak banjir lahar dingin paling parah.
Kunjungan diawali ke Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang Kota Padang Panjang. Kedua kelurahan ini terdampak abu vulkanik pada tanaman cabe serta terdampak banjir lahar dingin pada tanaman padi.
Kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar di Nagari/Desa Aia Angek yang terdampak erupsi pada tanaman cabe dan tomat. Kemudian kunjungan dilanjutkan ke Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Bukik Batabuah. Di Nagari itu, hamparan pertanaman kubis/kol dan sawah tertimbun material lahar dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel