Bisnis.com, LONDON - Exxon Mobil Corp dan OAO Rosneft perusahaan yang memproduksi minyak terbesar di dunia akan melakukan pengeboran sumur senilai US$700 juta di Samudra Artik, dan tidak terpengaruh oleh krisis hubungan AS-Rusia saat ini.
Bloomberg melaporkan pada Sabtu (9/8/2014) bahwa Vladimir Putin, CEO Rosneft Igor Seching yang dikenakan sanksi oleh AS serta Direktur Exxon Glenn Waller akan membantu memberdayakan Rusia bagian utara. Langkah pertamanya adalah melakukan pencarian sumber daya minyak baru untuk membantu menjaga produksi minyak yang mendekati level tertinggi, lebih dari 10 juta barel per hari.
Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran ketiga pekan lalu, membatasi ekspor peralatan yang digunakan untuk produksi minyak lepas pantai ke Rusia setelah hubungan dengan Eropa dan AS memburuk ke titik terendah sejak Perang Dingin selama konflik di Ukraina. Demikian dilansir Bloomberg.
Namun hal tersebut tidak menghentikan langkah Exxon mengeksplorasi minyak lepas pantai Rusia karena kontrak untuk menyewa rig ditandatangani sebelum langkah-langkah diumumkan.
"Di bidang minyak, sanksi lebih simbolis mungkin pada tahap ini, tetapi jika mereka tetap memberlakukan sanksi untuk jangka waktu lama maka mereka akan memiliki beberapa konsekuensi yang signifikan," kata John Lough, salah satu peneliti kebijakan luar negeri di London.