Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram sepertinya masih harus menunggu lebih lama lagi, bahkan jika kenaikan tersebut akan diberlakukan pada Agustus 2014.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengingatkan PT Pertamina agar tidak langsung menaikkan harga meskipun surat terkait permohonan kenaikan harga gas nonsubsidi tersebut sudah diterima pemerintah. .
“Suratnya sudah diterima. Belum tentu [kenaikan pada Agustus 2014]. Ini kan terkait kewenangan presiden jadi saya mesti konsultasi dulu,” ujarnya ketika ditemui seusai menggelar rapat Dewan Teknologi Informasi Komunikasi Nasional (Detiknas), Kamis (7/8/2014).
Namun demikian, Chairul mengungkapkan hingga saat ini belum ada rencana pembahasan antara pemerintah dengan PT Pertamina. Pasalnya, jika sudah ada arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mereka akan segera mengadakan rapat koordinasi.
Ketika ditanya terkait kenaikan harga elpiji nonsubsidi yang merupakan aksi korporasi yang tidak membutuhkan izin pemerintah, dia menegaskan kenaikan harga tetap berhubungan dengan pemerintah. “Silakan saja kalau dia mau naikkan, tapi namanya harga itu kebijakan ada pada pemerintah, termasuk nonsubsidi.”
Seperti diketahui, selama ini BUMN tersebut mengaku mengalami kerugian. Rencananya, Pertamina akan menaikan harga elpiji 12 kg secara bertahap, hingga pada pertengahan 2016, harga jual gas nonsubsidi tersebut sesuai dengan perekonomian yang ada, sekitar Rp180.000 per tabung.