Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA—Industri pengolahan nonmigas mengukir pertumbuhan sebesar 5,49% pada triwulan kedua dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini. Persentase ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) yang hanya 5,17%.

 

“Memang ada kenaikan sedikit [pada triwulan II/2014],” kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).

 

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ada empat cabang industri dengan pertumbuhan tertinggi terutama industri makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,62%. Sektor lain adalah industri barang kayu dan hasil hutan lain 6,35%.

 

Sektor industri nonmigas dengan pertumbuhan tertinggi selanjutnya ialah industri alat angkut, mesin dan peralatan sebesar 4,25%. Terakhir adalah industri barang lain mencapai 15,77% terhadap kinerja di triwulan pertama tahun ini.

 

Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari berharap pada triwulan-triwulan mendatang dan secara keseluruhan semester II bisa tercapai pertumbuhan lebih dari 6%. Sepanjang tahun ini kementerian menargetkan industri bertumbuh 6% yang sebelumnya dipatok 6,5%.

 

“Semester kedua siklusnya biasanya lebih tinggi dibandingkan semester pertama karena ada natal, tahun baru, dan investasi baru,” ucap Ansari.

 

Demi mendorong realisiasi investasi pemerintah menyediakan insentif fiskal, seperti Tax Holiday dan Tax Allowance. Cabang-cabang industri yang investasinya diharapkan tumbuh tinggi adalah industri berbasis migas dan sumber daya mineral serta industri berbasis agro.

 

Hal tersebut sejalan dengan program prioritas Kemenperin, yaitu pengembangan industri hilir berbasis agro, migas, dan bahan tambang mineral, serta peningkatan daya saing industri berbasis SDM, pasar domestik, dan ekspor. “Di semester kedua kami harapkan beberapa program yang mendukung hilirisasi industri bisa terwujud,” ujar Ansari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper