Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UDANG VANAME: Kendal Berpeluang Kuasai Pasar Eropa dan Jepang

Pemerintah Kabupaten Kendal mengakui udang vaname asal Kendal berpeluang besar menguasai pasar ekspor bagi Uni Eropa dan Jepang pada tahun ini.
Harga udang saat ini sekitar Rp16.000 per kg. /Bisnis.com
Harga udang saat ini sekitar Rp16.000 per kg. /Bisnis.com

Bisnis.com, KENDAL—Pemerintah Kabupaten Kendal mengakui udang vaname asal Kendal berpeluang besar menguasai pasar ekspor bagi Uni Eropa dan Jepang pada tahun ini.

Peluang itu dilihat dari kebutuhan udang vaname cukup tinggi dari negara tersebut. Bahkan pasar internasional saat ini masih kekurangan sekitar 700.000 ton-800.000 ton udang.

Di samping itu, Jepang dan Uni Eropa menyetop pengiriman udang dari negara pengekspor seperti India, Vietnam dan Thailand dengan dalih rawan terserang penyakit sehingga produksi menurun.

Hudi Sambodo, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, menyatakan kualitas udang vaname di Kendal terbaik kedua di Jawa Tengah setelah Brebes.

Oleh karena itu, produksi udang vaname tahun ini terus digenjot supaya bisa memenuhi pasar internasional.

Pada pekan ini, kata Hudi, Kabupaten Kendal bisa melakukan panen udang vaname sebanyak 51,7 ton dalam tiga petak di wilayah percontohan budi daya udang di Patebon, Kendal. Menurutnya, dalam satu petak rata-rata berukuran 3.000 meter persegi. Adapun jumlah lahan khusus budi daya udang sebanyak 23 hektare (ha).

“Yang baru bisa dipanen, udang ukuran 35 ekor-40 ekor/kg,” ujar Hudi saat ditemui Bisnis.com, Senin (14/7/2014).

Kasi Pengembangan Produksi Perikanan DKP Kendal Joko Suprayoga menambahkan standar masa panen udang vaname sekitar 120 hari. Adapun masa panen kurang dari 120 hari akan menghasilkan udang ukuran lebih kecil atau ukuran 30 ekor per kilogram.

Menurutnya, harga udang vaname dengan ukuran 40 ekor/kg mencapai Rp80.000. Semakin besar ukuran udang, kata dia, pembudi daya akan meraup keuntungan 100%. Dia mencontohkan, biaya operasional dan pakan udang sekitar Rp40.000/kg.

Joko menambahkan risiko yang dialami pembudi daya udang yakni munculnya penyakit udang secara mendadak. Sehingga hal itu akan merugikan banyak pembudi daya udang di Kabupaten Kendal.

“Untungnya besar. Tapi resikonya juga besar. Tinggal bagaimana pembudi daya memanage-nya,” ujarnya.

Joko menyatakan keluhan yang dialami pembudi daya udang adalah kenaikan harga pakan yang terjadi hampir tiap tahun. Menurutnya, kenaikan harga pakan tidak diikuti oleh kenaikan harga udang di pasaran.

Dia menerangkan konsumen tidak mau tahu dengan kenaikan harga pakan udang. Padahal, meningkatnya harga pakan menyebabkan biaya produksi tergerus cukup banyak.

“Harga udang saat ini sekitar Rp16.000/kg. Belum lagi, harga benih juga ikut naik,” paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper